Meningkatkan penjualan bisnis menjadi fokus utama banyak bisnis di tengah persaingan digital yang semakin ketat serta perilaku konsumen yang semakin kritis dalam memilih produk dan layanan. Pelanggan kini tidak hanya mempertimbangkan harga, tetapi juga kecepatan respons, kualitas komunikasi, dan profesionalisme proses penjualan yang mereka alami sejak awal interaksi.
Namun, pada praktiknya masih banyak bisnis yang menjalankan proses penjualan secara manual tanpa dukungan sistem terintegrasi. Sehingga data pelanggan tersebar, aktivitas sales sulit dipantau, dan peluang penjualan sering terlewat tanpa disadari. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara menyeluruh cara meningkatkan penjualan bisnis, mulai dari tantangan umum hingga solusi strategis berbasis CRM, pastikan Anda membaca artikel ini sampai selesai.
Daftar Isi
Apa Itu Peningkatan Penjualan dalam Bisnis?
Peningkatan penjualan dalam bisnis merupakan serangkaian upaya strategis yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan pendapatan melalui optimalisasi proses pemasaran, penjualan, dan pengelolaan hubungan pelanggan. Fokus peningkatan penjualan tidak hanya terletak pada bertambahnya jumlah transaksi, tetapi juga pada peningkatan kualitas prospek dan efektivitas proses penjualan secara keseluruhan.
Dalam konteks bisnis modern, peningkatan penjualan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan dalam mengelola data pelanggan secara terpusat dan terstruktur. Dengan pendekatan berbasis data, bisnis dapat memahami pola perilaku pelanggan secara lebih mendalam. Sehingga memungkinkan penyusunan strategi penjualan yang lebih relevan, terukur, dan berkelanjutan.
Tantangan Bisnis dalam Meningkatkan Penjualan
Sebelum membahas solusi, penting bagi bisnis untuk memahami berbagai tantangan utama yang sering menghambat proses penjualan. Tantangan-tantangan ini umumnya muncul akibat proses yang tidak terstandarisasi dan minim pemanfaatan teknologi.
1. Leads Tidak Tertata & Tersebar di Banyak Tempat
Pertama, banyak bisnis mendapatkan leads dari berbagai channel digital seperti WhatsApp, media sosial, iklan online, hingga website secara bersamaan. Kondisi ini membuat tim sales tidak memiliki gambaran utuh mengenai jumlah, status, dan potensi setiap leads yang masuk, sehingga proses penjualan berjalan tanpa prioritas yang jelas.
Selain menyulitkan tim sales, leads yang tidak tertata juga menyulitkan manajemen dalam memantau efektivitas strategi penjualan yang mereka jalankan. Sehingga data yang tersebar membuat manajemen sulit menganalisis performa channel penjualan secara akurat dan menjadikannya dasar pengambilan keputusan.
2. Follow-Up Tidak Konsisten
Follow-up sering tidak konsisten karena tim tidak menggunakan sistem yang mengatur jadwal, histori komunikasi, serta tanggung jawab setiap sales terhadap prospek yang mereka tangani. Situasi ini membuat calon pelanggan kehilangan minat dan kepercayaan terhadap bisnis.
Selain berdampak pada pengalaman pelanggan, follow-up yang tidak konsisten juga menyulitkan manajemen dalam mengevaluasi kinerja tim sales secara objektif. Kondisi ini secara langsung menghambat upaya meningkatkan penjualan online secara berkelanjutan.
3. Sales Tidak Punya Prioritas Prospek Jelas
Tanpa mekanisme penilaian prospek yang objektif, tim sales cenderung memperlakukan semua leads dengan tingkat prioritas yang sama meskipun kesiapan membeli setiap prospek sangat berbeda. Efisiensi kerja tim pun menurun secara signifikan.
Di sisi lain, prospek yang sebenarnya memiliki peluang closing tinggi justru tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Kondisi ini membuat bisnis kehilangan potensi pendapatan tanpa mereka sadari. Dalam jangka panjang, situasi ini menghambat bisnis meningkatkan penjualan online karena tim sales tidak memanfaatkan sumber daya secara optimal.
4. Tidak Ada Standarisasi Pipeline Penjualan
Selanjutnya, ketika bisnis tidak menstandarisasi pipeline penjualan, setiap sales menjalankan proses kerja dengan caranya masing-masing tanpa acuan tahapan yang seragam. Sehingga kondisi ini menyulitkan manajemen dalam memantau progres penjualan dan memprediksi peluang closing secara akurat. Proses evaluasi pun menjadi tidak konsisten.
Selain itu, tanpa pipeline yang jelas, tim kesulitan mengidentifikasi hambatan dalam proses penjualan sejak dini. Akibatnya, manajemen tidak menerapkan strategi perbaikan secara tepat sasaran. Kondisi ini membuat tim sulit mengontrol dan mengukur proses penjualan.
5. Minim Insight untuk Optimasi Strategi Penjualan
Banyak bisnis menjalankan aktivitas penjualan tanpa memanfaatkan insight berbasis data yang memadai, sehingga mereka sering menyusun strategi berdasarkan asumsi atau kebiasaan lama. Tanpa analisis yang jelas mengenai perilaku pelanggan dan tingkat konversi, bisnis kesulitan menentukan strategi yang paling efektif. Risiko kesalahan strategi pun meningkat.
Selain itu, tanpa insight yang akurat, proses optimasi berjalan lambat. Sehingga kondisi ini menghambat target meningkatkan penjualan online secara konsisten.
6. Sulit Memantau Performa Sales Secara Real Time
Ketika manajemen tidak memantau performa sales secara real time, mereka sering terlambat menyadari penurunan kinerja atau hambatan dalam proses penjualan. Akibatnya, manajemen baru mengetahui masalah saat hasil penjualan sudah menurun.
Selain itu, keterlambatan informasi membuat manajemen tidak segera melakukan tindakan korektif. Akibatnya, tim sulit mencapai target penjualan secara konsisten. Kondisi ini menjadi penghambat serius dalam upaya meningkatkan penjualan online.
Cara Meningkatkan Penjualan Bisnis
Untuk mengatasi berbagai tantangan dalam proses penjualan, bisnis perlu menerapkan pendekatan yang lebih terstruktur dan berbasis sistem agar tim dapat mengelola setiap peluang secara optimal. Strategi yang tepat tidak hanya membantu meningkatkan jumlah transaksi, tetapi juga memastikan proses penjualan berjalan lebih efisien, konsisten, dan terukur dalam jangka panjang.
1. Gunakan CRM untuk Manajemen Proses Penjualan
Pertama, penggunaan CRM membantu bisnis mengelola seluruh proses penjualan dalam satu sistem terpusat yang mencatat setiap aktivitas sales secara otomatis dan terstruktur. Sehingga dengan sistem ini, seluruh tim terkait dapat mengakses data pelanggan, histori komunikasi, dan progres penjualan dengan mudah tanpa bergantung pada pencatatan manual. Pendekatan ini membantu bisnis mengontrol proses penjualan secara lebih sistematis.
Selain itu, CRM memberikan visibilitas menyeluruh terhadap setiap tahapan penjualan yang sedang berjalan. Manajemen dapat memantau perkembangan deal dan mengidentifikasi hambatan lebih cepat. Kondisi ini mendukung upaya meningkatkan penjualan online secara berkelanjutan.
2. Tentukan SOP Follow-Up yang Jelas untuk Tim Sales
Kedua, SOP follow-up berfungsi sebagai panduan baku yang membantu tim sales menindaklanjuti setiap prospek dengan standar waktu, metode, dan frekuensi yang konsisten. Sehingga dengan adanya SOP yang jelas, proses komunikasi dengan calon pelanggan menjadi lebih terarah dan profesional. Konsistensi ini berperan penting dalam membangun kepercayaan pelanggan.
Di sisi lain, SOP memudahkan manajemen dalam mengevaluasi kinerja sales secara objektif. Setiap aktivitas follow-up dapat diukur berdasarkan standar yang sama. Hal ini membantu bisnis menjaga kualitas proses penjualan secara menyeluruh.
3. Prioritaskan Prospek dengan Sistem Lead Scoring
Selanjutnya, sistem lead scoring membantu bisnis menentukan prioritas prospek berdasarkan tingkat ketertarikan dan kesiapan membeli secara objektif. Sehingga tim melakukan penilaian menggunakan data interaksi pelanggan, seperti respons komunikasi dan aktivitas digital. Selain itu, dengan prioritas yang jelas, fokus kerja sales menjadi lebih tepat sasaran.
Pendekatan ini mencegah pemborosan waktu pada prospek yang belum siap membeli. Energi tim sales dapat difokuskan pada peluang dengan potensi closing tinggi. Dampaknya, tingkat konversi penjualan dapat meningkat secara signifikan.
4. Buat Pipeline Penjualan yang Terstruktur
Pipeline penjualan yang terstruktur memberikan gambaran jelas mengenai tahapan yang harus dilalui setiap prospek hingga proses closing. Setiap tahap memiliki indikator yang membantu tim memantau posisi deal secara akurat. Transparansi ini membuat proses penjualan lebih mudah dikendalikan.
Selain itu, pipeline memudahkan manajemen dalam memprediksi hasil penjualan. Hambatan dapat diidentifikasi sejak dini sebelum berdampak pada target. Dengan demikian, strategi perbaikan dapat diterapkan secara tepat.
5. Pantau Aktivitas Sales secara Real Time
Pemantauan aktivitas sales secara real time memungkinkan manajemen mengetahui kondisi lapangan tanpa harus menunggu laporan manual. Transparansi ini meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan.
Dengan data yang selalu diperbarui, manajemen dapat segera mengambil tindakan korektif ketika terjadi hambatan. Proses penjualan menjadi lebih adaptif terhadap perubahan. Hal ini membantu menjaga performa tim tetap optimal.
6. Jalankan Pemasaran Ulang untuk Leads yang Belum Closing
Tidak semua prospek langsung melakukan pembelian pada interaksi pertama, sehingga pemasaran ulang menjadi strategi penting dalam proses penjualan. Pendekatan ini membantu mengingatkan kembali prospek terhadap penawaran yang relevan dan sesuai kebutuhan mereka.
Selain itu, pemasaran ulang memaksimalkan nilai dari leads yang sudah diperoleh. Bisnis tidak perlu selalu bergantung pada akuisisi prospek baru. Strategi ini berkontribusi langsung pada peningkatan konversi.
7. Analisis Laporan Penjualan untuk Optimasi Strategi
Selanjutnya, laporan penjualan memberikan gambaran menyeluruh mengenai performa tim dan efektivitas strategi yang dijalankan. Sehingga data ini membantu bisnis mengidentifikasi pola, tren, serta area yang perlu diperbaiki. Analisis yang tepat menjadi dasar pengambilan keputusan strategis.
Tanpa analisis laporan, proses optimasi penjualan berjalan tanpa arah yang jelas. Kesalahan sulit diidentifikasi secara akurat. Oleh karena itu, laporan penjualan memegang peran penting dalam peningkatan kinerja.
8. Tingkatkan Kecepatan Respons pada Channel Penjualan
Kecepatan respon memiliki pengaruh besar terhadap keputusan pembelian pelanggan, terutama pada channel digital. Pelanggan cenderung memilih bisnis yang memberikan respon cepat dan informatif. Kecepatan ini membangun kepercayaan sejak awal interaksi.
9. Gunakan Otomasi untuk Follow-Up Berkala
Otomasi follow-up membantu bisnis menjaga komunikasi dengan prospek secara konsisten tanpa bergantung sepenuhnya pada aktivitas manual sales. Pesan dapat dikirim sesuai jadwal berdasarkan tahapan penjualan yang telah ditentukan. Proses ini mengurangi risiko prospek terlewat.
Selain meningkatkan efisiensi, otomasi membantu menjaga kualitas komunikasi tetap konsisten. Prospek merasa diperhatikan meskipun volume leads tinggi. Hal ini berdampak positif pada peluang closing.
10. Evaluasi Performa Sales Setiap Minggu & Bulan
Evaluasi performa sales secara rutin membantu bisnis memastikan strategi penjualan berjalan sesuai target yang ditetapkan. Data mingguan dan bulanan memberikan gambaran objektif mengenai kinerja individu maupun tim. Proses evaluasi ini mendukung perbaikan berkelanjutan.
Dengan evaluasi yang konsisten, bisnis dapat menyesuaikan strategi penjualan dengan kondisi pasar. Hambatan dapat diatasi lebih cepat sebelum berdampak besar. Pertumbuhan penjualan pun menjadi lebih stabil.
Cara Meningkatkan Penjualan Bisnis dengan Barantum CRM
Setelah memahami strategi umum, bisnis membutuhkan sistem yang mampu menjalankan seluruh proses penjualan secara terintegrasi dan konsisten. Pada tahap inilah CRM berperan sebagai fondasi utama dalam pengelolaan penjualan berbasis data.
1. Manajemen Leads Terpusat dari Banyak Channel

Pertama, Barantum CRM memungkinkan seluruh leads dari berbagai channel digital dikelola dalam satu sistem terpusat yang mudah diakses oleh tim sales. Data prospek tersusun rapi sehingga risiko kehilangan peluang penjualan dapat diminimalkan. Proses penjualan menjadi lebih terkontrol dan efisien.
Selain itu, manajemen leads terpusat memudahkan penelusuran histori interaksi pelanggan. Tim sales dapat memahami konteks kebutuhan prospek sebelum melakukan follow-up. Pendekatan ini meningkatkan kualitas komunikasi penjualan.
2. Lead Scoring Otomatis untuk Menentukan Prioritas Closing
Kedua, Barantum CRM menyediakan fitur lead scoring otomatis yang membantu menentukan prospek dengan peluang closing tertinggi secara objektif. Penilaian dilakukan berdasarkan data interaksi dan perilaku pelanggan. Sehingga proses ini menghilangkan subjektivitas dalam penentuan prioritas.
Dengan prioritas yang jelas, tim sales dapat bekerja lebih fokus dan efisien. Waktu dan energi diarahkan pada prospek paling potensial. Dampaknya, tingkat konversi dapat meningkat.
3. Pantau Aktivitas Sales secara Real Time (Chat, Call, Meeting, Task)

Seluruh aktivitas sales seperti chat, panggilan, meeting, dan task tercatat otomatis dalam sistem dan dapat dipantau secara real time. Manajemen memiliki visibilitas penuh terhadap aktivitas tim di lapangan. Transparansi ini meningkatkan kontrol operasional.
Dengan pemantauan real time, hambatan dapat segera diidentifikasi dan ditangani. Keputusan bisnis dapat diambil lebih cepat dan tepat. Proses penjualan pun berjalan lebih efektif.
4. Pipeline Penjualan Lengkap untuk Memantau Pergerakan Deal

Pipeline penjualan di Barantum CRM menampilkan pergerakan deal secara visual dan terstruktur di setiap tahap penjualan. Tim dapat memantau posisi prospek dengan jelas tanpa kebingungan. Progres penjualan menjadi lebih transparan.
Pipeline ini juga membantu manajemen dalam memprediksi hasil penjualan. Deal yang berisiko stagnan dapat segera ditindaklanjuti. Strategi closing pun menjadi lebih terarah.
5. AI Agent untuk Follow-Up Otomatis dan Respon Cepat ke Pelanggan

AI Agent membantu bisnis memberikan respon cepat kepada pelanggan tanpa bergantung pada jam kerja tim sales. Selain itu, AI juga dapat menjalankan follow-up otomatis sesuai alur penjualan yang telah ditentukan. Layanan kepada pelanggan tetap berjalan konsisten.
Dengan dukungan AI, beban kerja tim sales dapat dikurangi secara signifikan. Tim dapat fokus pada aktivitas closing yang bernilai tinggi. Efisiensi operasional pun meningkat.
6. Distribusi Leads Otomatis agar Tidak Ada Rebutan atau Double Follow-Up

Distribusi leads otomatis memastikan setiap prospek ditangani oleh sales yang tepat sesuai aturan yang ditentukan. Sistem ini mencegah terjadinya rebutan leads maupun follow-up ganda. Proses kerja menjadi lebih rapi dan profesional.
Selain meningkatkan efisiensi internal, distribusi leads otomatis menjaga pengalaman pelanggan tetap konsisten. Pelanggan tidak menerima pesan yang membingungkan dari banyak pihak. Kepercayaan terhadap bisnis pun meningkat.
7. WhatsApp Blast untuk Pemasaran Ulang dan Aktivasi Leads

Fitur WhatsApp Blast membantu bisnis menjangkau kembali prospek yang belum melakukan pembelian dengan pesan yang relevan dan terjadwal. Strategi ini efektif untuk menjaga engagement pelanggan.
Dengan pemasaran ulang yang tepat, potensi penjualan dari leads lama dapat dimaksimalkan. Bisnis tidak perlu selalu bergantung pada akuisisi prospek baru. Strategi ini mendukung efisiensi biaya penjualan.
8. Workflow Automation untuk Mempercepat Proses Penjualan

Workflow automation memungkinkan berbagai tahapan penjualan berjalan otomatis sesuai alur yang telah ditentukan. Proses kerja menjadi lebih cepat dan minim kesalahan manual. Setiap aktivitas berjalan konsisten.
Dengan workflow yang efisien, waktu closing dapat dipersingkat. Tim sales dapat fokus pada interaksi strategis dengan pelanggan. Produktivitas tim pun meningkat.
9. Laporan Konversi Penjualan & Performa Sales Real Time

Barantum CRM menyediakan laporan konversi penjualan dan performa sales secara real time. Data disajikan secara komprehensif dan mudah dianalisis. Evaluasi kinerja menjadi lebih objektif.
Dengan laporan real time, manajemen dapat mengambil keputusan berbasis data aktual. Strategi penjualan dapat disesuaikan dengan cepat. Hasil penjualan menjadi lebih optimal.
10. Integrasi Omnichannel & Call Center untuk Penjualan Lebih Efektif

Integrasi omnichannel memungkinkan seluruh interaksi pelanggan dari berbagai channel dikelola dalam satu sistem terpadu. Call center dan channel digital saling terhubung secara seamless. Proses komunikasi menjadi lebih efektif.
Dengan integrasi ini, pengalaman pelanggan menjadi lebih konsisten di seluruh channel. Proses penjualan berjalan lebih profesional. Peluang closing pun meningkat.
Keunggulan Menggunakan Barantum CRM
Penggunaan Barantum CRM memberikan berbagai keunggulan strategis bagi bisnis yang ingin meningkatkan penjualan online secara berkelanjutan.
1. Mempermudah Pekerjaan Sales, CS & Call Center
Pertama, Barantum CRM menyatukan aktivitas sales, customer service, dan call center dalam satu platform terintegrasi. Proses kerja menjadi lebih sederhana dan terkoordinasi. Kolaborasi tim meningkat secara signifikan.
Selain itu, sistem yang terpusat mengurangi pekerjaan manual yang berulang. Tim dapat bekerja lebih fokus pada pelanggan. Efisiensi operasional pun meningkat.
2. Hemat Waktu dengan Otomasi Proses Penjualan
Kedua, otomasi membantu memangkas proses manual yang memakan waktu dalam aktivitas penjualan. Berbagai tugas rutin dapat berjalan otomatis tanpa intervensi manual. Waktu kerja menjadi lebih produktif.
Dengan penghematan waktu ini, tim dapat fokus pada aktivitas bernilai tinggi. Sehingga proses penjualan berjalan lebih cepat.
3. Meningkatkan Efektivitas & Produktivitas Tim
Berikutnya, setiap aktivitas tercatat dan terukur secara sistematis dalam CRM. Tim bekerja dengan arah yang lebih jelas dan terkontrol. Produktivitas meningkat secara menyeluruh.
Selain itu, transparansi kinerja mendorong peningkatan kualitas kerja. Setiap anggota tim memahami tanggung jawabnya. Hasil penjualan pun lebih optimal.
Riset data Gallup menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi berkontribusi pada peningkatan produktivitas sales hingga 18%.(usehatchapp)
4. Memudahkan Pengambilan Keputusan Berbasis Data
Selanjutnya, data penjualan dan aktivitas tim tersedia secara real time dan terstruktur. Keputusan bisnis tidak lagi bergantung pada asumsi semata. Sehingga risiko kesalahan strategi dapat ditekan.
Dengan data yang akurat, manajemen dapat merancang strategi penjualan yang lebih tepat. Proses perencanaan menjadi lebih matang. Pertumbuhan bisnis pun lebih terarah.
5. Vendor CRM dengan After Sales Terbaik di Indonesia
Barantum dikenal sebagai vendor CRM dengan layanan after sales yang responsif dan profesional. Tim support membantu bisnis dalam proses implementasi dan optimalisasi sistem. Sehingga penggunaan CRM menjadi lebih maksimal.
Pendampingan ini memastikan bisnis mendapatkan nilai terbaik dari investasi teknologi. Kendala teknis dapat ditangani dengan cepat. Operasional tetap berjalan lancar.
6. Skalabel untuk Semua Jenis & Ukuran Bisnis
Barantum CRM dirancang fleksibel untuk berbagai skala bisnis, mulai dari UMKM hingga perusahaan besar. Sistem dapat disesuaikan dengan pertumbuhan bisnis tanpa perlu migrasi platform. Skalabilitas ini mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Dengan satu sistem yang dapat berkembang, bisnis lebih hemat biaya teknologi. Proses adaptasi menjadi lebih mudah. Investasi menjadi lebih aman.
7. Keamanan Data Berstandar ISO 27001 & 9001
Terakhir, keamanan data pelanggan menjadi prioritas utama dalam penggunaan CRM. Barantum CRM menerapkan standar keamanan ISO 27001 dan ISO 9001. Sehingga data bisnis terlindungi dengan baik.
Dengan standar ini, risiko kebocoran data dapat diminimalkan. Kepercayaan pelanggan tetap terjaga. Bisnis dapat beroperasi dengan lebih tenang.
Berapa Biaya Menggunakan Barantum CRM?
Sebelum menerapkan integrasi, Anda perlu memahami biaya apa saja yang akan dikeluarkan. Transparansi biaya membantu perencanaan anggaran.
1. Biaya Langganan Per Bulan
Biaya langganan Barantum terdiri dari tiga pilihan paket: Standard, Professional, dan Enterprise. Harga mulai dari Rp897.000 per bulan, sudah termasuk 3 user dengan fitur seperti WhatsApp Cloud API, multi-agent, automation, dan omnichannel dashboard. Paket ini sudah cukup untuk bisnis yang baru mulai menggunakan WhatsApp coexistence tanpa harus mengubah alur kerja secara drastis.
Paket yang lebih tinggi memberi ruang bagi bisnis untuk bertumbuh. Jika tim Anda membutuhkan workflow yang lebih kompleks, AI Agent, atau level keamanan dan manajemen lebih tinggi, Anda cukup upgrade paket, tanpa mengganti sistem. Jadi, bisnis bisa berkembang secara bertahap tanpa hambatan atau biaya besar di awal.
2. Biaya WhatsApp Blast & AI Agent (Opsional)
Biaya WhatsApp blast dan AI Agent bersifat opsional dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Untuk broadcast, biaya dihitung per pesan yang berhasil terkirim sesuai kategori Meta:
- Marketing: Rp597 per template pesan terkirim ke nomor Indonesia.
- Authentication: Rp367per template pesan terkirim ke nomor Indonesia
- Utility: Rp367 per template pesan terkirim ke nomor Indonesia atau gratis jika pelanggan masih berada dalam jendela percakapan aktif 24 jam terakhir.
Selain itu, ada biaya AI Agent yang tersedia di paket langganan Professional dengan harga Rp1.797.000 per bulan, termasuk 3 user. Selain biaya paket, AI dikenai biaya berdasarkan penggunaan token yang dimulai dari Rp150 per respons, tergantung panjang percakapan. AI membantu menangani pertanyaan berulang 24/7 sehingga tim bisa fokus pada penjualan dan kasus penting.
Jadwalkan Demo Barantum CRM Sekarang

Barantum CRM membantu bisnis membangun proses penjualan yang terstruktur, terukur, dan berbasis data untuk meningkatkan penjualan online secara berkelanjutan. Seluruh fitur dirancang untuk mendukung tim sales bekerja lebih efektif dalam menghadapi persaingan digital.
Jadwalkan demo Barantum CRM sekarang untuk melihat langsung bagaimana sistem ini dapat membantu bisnis Anda mencapai target penjualan secara lebih optimal dan profesional.

CRM Specialist and SEO Content Writer.
As CRM Specialist and SEO Content Writer I craft compelling content that enhances brand identity and drives engagement, leveraging my expertise to connect with audiences and boost conversions.

