Highlight

  • Hasil follow up sales adalah catatan aktivitas terbaru sales kepada prospek untuk mengetahui progres penjualan.
  • Mengetahui hasil follow up sales membantu meningkatkan efektivitas kerja, transparansi, dan konversi penjualan.
  • Barantum CRM menyediakan solusi pelacakan follow-up otomatis dan real-time untuk mempermudah monitoring tim sales.

Hasil follow up sales adalah informasi penting yang menunjukkan aktivitas terakhir yang dilakukan sales kepada prospek. Data ini membantu bisnis menentukan langkah lanjutan yang tepat agar proses penjualan tetap berjalan efektif. Oleh karena itu, akurasi dan keteraturan pencatatan follow-up menjadi faktor yang sangat penting.

Jika aktivitas follow-up tidak tercatat dengan baik, proses penjualan dapat terhambat. Selain itu, manajer juga kesulitan melakukan pengawasan apabila tidak memiliki visibilitas terhadap progres setiap sales. Untuk membantu Anda memahami hal ini lebih jelas, mari pelajari seluruh tantangan dan solusinya dalam artikel ini sampai selesai.

Apa Itu Hasil Follow Up Sales?

Hasil follow up sales adalah catatan mengenai tindak lanjut terakhir yang dilakukan oleh sales kepada prospek. Aktivitas tersebut dapat berupa telepon, chat, email, meeting, atau penawaran yang dikirimkan. Sehingga data ini memberikan gambaran jelas mengenai status terakhir prospek.

Dengan catatan hasil follow-up, perusahaan dapat menentukan langkah berikutnya secara lebih akurat. Sales juga dapat menyesuaikan pendekatan berdasarkan riwayat yang sudah ada. Selain itu, manajer dapat memantau efektivitas tim secara lebih objektif.

Tantangan Mengetahui Hasil Follow Up Terakhir Tim Sales

Tantangan dalam memantau aktivitas follow-up sering terjadi akibat tidak adanya sistem terpusat. Ketika pencatatan dilakukan secara manual, proses menjadi tidak efisien dan rawan kesalahan. Untuk itu, penting memahami setiap kendala agar perusahaan dapat menentukan solusi terbaik.

1. Tidak Ada Catatan Follow Up yang Terpusat

Pertama, sales dapat kehilangan konteks percakapan karena data tidak tersimpan secara rapi. Mereka mungkin tidak mengetahui aktivitas yang sudah dilakukan sebelumnya. Hal ini dapat menurunkan efektivitas tindak lanjut.

Selain itu, manajer pun kesulitan memantau progres sales secara menyeluruh. Proses evaluasi performa menjadi lebih lambat dan tidak akurat. Karena itu, pencatatan yang terpusat menjadi kebutuhan utama.

2. Riwayat Aktivitas Sales Tidak Terdokumentasi dengan Baik

Kedua, kurangnya dokumentasi sering terjadi karena pencatatan dilakukan secara manual. Sales mungkin lupa menulis aktivitas setelah menghubungi prospek. Sehingga tanpa riwayat lengkap, sales sulit menentukan pendekatan lanjutan. Mereka tidak mengetahui respons terakhir yang diberikan prospek. Hal ini dapat menghambat efektivitas proses penjualan.

Selain itu, manajer juga tidak dapat melakukan evaluasi performa secara objektif. Mereka tidak memiliki data lengkap untuk menilai kualitas follow-up. Sehingga dokumentasi yang baik diperlukan untuk memastikan proses berjalan terstruktur.

3. Minim Transparansi Aktivitas Antar Sales

Selanjutnya, minimnya transparansi membuat koordinasi antar sales menjadi tidak konsisten. Sales lain tidak mengetahui aktivitas terakhir yang dilakukan rekannya. Selain itu, risiko kesalahan follow-up menjadi lebih besar.

Kurangnya keterbukaan data aktivitas membuat prospek menerima pengalaman yang tidak seragam. Sehingga mereka mungkin menerima follow-up yang tidak sinkron. Hal ini menurunkan profesionalisme perusahaan.

4. Sulit Mengetahui Leads yang Sudah dan Belum di Follow-Up

Berikutnya, ketika tidak ada sistem pelacakan yang jelas, sales tidak tahu leads mana yang sudah ditindaklanjuti. Hal ini membuat banyak prospek tidak dihubungi tepat waktu. Kesulitan mengetahui status leads juga berdampak pada manajer. Sehingga mereka tidak bisa memberikan arahan kerja secara akurat tanpa data yang jelas. Proses penjualan pun menjadi tidak terstruktur.

Pelacakan status leads penting untuk memastikan seluruh prospek menerima tindak lanjut yang tepat. Sales dapat bekerja lebih terarah berdasarkan data yang tersedia. Hal ini membantu meningkatkan peluang penjualan.

5. Tidak Ada Standar Aktivitas Follow Up

Tanpa standar yang jelas, kualitas aktivitas follow-up berbeda-beda antara satu sales dan lainnya. Hal ini menyebabkan ketidakkonsistenan dalam pelayanan. Sales yang tidak memiliki pedoman sering kali melakukan follow-up tidak sesuai kebutuhan prospek. Mereka mungkin terlalu sering atau terlalu jarang menghubungi prospek.

Standar aktivitas memastikan seluruh sales bekerja dalam pola yang sama. Proses menjadi lebih profesional dan teratur. Selain itu, pelanggan menerima pengalaman yang lebih konsisten.

6. Laporan Dibuat Manual dan Tidak Real-Time

Pembuatan laporan manual memakan waktu dan seringkali tidak akurat. Data yang terlambat membuat manajer tidak bisa mengambil keputusan cepat. Selain itu, proses manual rentan menimbulkan kesalahan saat penginputan data.

Data manual membuat bisnis tertinggal dari kompetitor yang telah mengadopsi otomatisasi. Karena itu, laporan real-time menjadi kebutuhan penting dalam proses penjualan.

7. Risiko Terjadinya Double Follow Up

Terakhir, double follow-up terjadi ketika prospek dihubungi dua kali oleh sales berbeda. Hal ini memberi kesan tidak profesional. Selain itu, prospek dapat merasa terganggu. Masalah ini biasanya muncul karena tidak adanya sistem pencatatan yang terpusat.

Sales lain mengira prospek belum ditindaklanjuti. Situasi ini membuat proses follow-up menjadi tidak efisien. Sehingga sistem pelacakan terpusat membantu mencegah double follow-up. Sales dapat melihat aktivitas terakhir sebelum menindaklanjuti prospek. Hal ini menjaga reputasi perusahaan dan kenyamanan prospek.

Baca juga: Cara Menghindari Double Follow Up Leads dalam Bisnis

Cara Mengetahui Hasil Follow Up Terakhir Tim Sales Secara Efektif

Untuk memantau hasil follow-up dengan baik, perusahaan perlu menggunakan strategi yang terstruktur. Pendekatan yang tepat membantu sales bekerja lebih efisien dan konsisten. Berikut cara yang dapat diterapkan untuk meningkatkan visibilitas terhadap aktivitas sales.

1. Gunakan CRM untuk Catat & Simpan Semua Aktivitas Sales

Pertama, CRM memungkinkan seluruh aktivitas sales dicatat secara otomatis dalam satu sistem. Data yang tersimpan menjadi lebih rapi dan mudah diakses. Sehingga dengan CRM, sales tidak perlu mencatat setiap aktivitas secara manual. Sistem menyimpan riwayat percakapan secara otomatis setelah interaksi terjadi. Hal ini meningkatkan efektivitas kerja tim.

Manajer pun dapat melihat progres penjualan secara langsung. Mereka tidak perlu menunggu laporan manual untuk mengevaluasi performa. Sehingga CRM membantu menciptakan proses penjualan yang lebih transparan.

Baca juga: Judul artikel terkait

2. Terapkan Standar Aktivitas Follow Up untuk Semua Sales

Kedua, standar aktivitas membantu sales bekerja dalam pola yang konsisten. Mereka memiliki pedoman dalam melakukan follow-up kepada prospek. Hal ini meningkatkan kualitas komunikasi.

Dengan adanya standar, evaluasi performa dapat dilakukan secara objektif. Sehingga manajer dapat membandingkan aktivitas sales berdasarkan aturan yang seragam. Selain itu, ketidakkonsistenan dalam proses dapat diminimalkan.

3. Manfaatkan Riwayat Interaksi Pelanggan Secara Menyeluruh

Log Activity

Selanjutnya, data riwayat interaksi membantu sales memahami kebutuhan prospek dengan lebih baik. Mereka dapat menyesuaikan pesan berdasarkan informasi yang tersedia. Hal ini meningkatkan efektivitas follow-up.

Manajer pun dapat melakukan analisis untuk melihat pola komunikasi sales. Sehingga mereka dapat menentukan strategi peningkatan yang lebih akurat. Riwayat interaksi menjadi aset penting dalam proses penjualan.

4. Pantau Aktivitas Sales Melalui Dashboard Real-Time

tampilan dashboard Barantum Monitor KPI

Berikutnya, dashboard real-time memberikan gambaran komprehensif mengenai aktivitas sales. Manajer dapat melihat jumlah follow-up, status leads, dan progres penjualan secara langsung. Selain itu, kendala dapat diidentifikasi lebih cepat.

Melalui dashboard, manajer dapat menentukan prioritas kerja tim. Mereka dapat melihat prospek mana yang membutuhkan perhatian segera. Hal ini membuat proses kerja lebih efisien. Real-time monitoring meningkatkan akuntabilitas sales. Mereka mengetahui target dan progres kerja secara jelas. Hal ini mendorong peningkatan produktivitas tim.

5. Gunakan Notifikasi & Pengingat Follow Up Otomatis

Notifikasi Otomatis Saat Chat Masuk

Notifikasi otomatis membantu sales mengingat aktivitas follow-up yang harus dilakukan. Sistem memberikan pengingat sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini mengurangi risiko prospek terlewat.

Dengan notifikasi, sales dapat bekerja lebih terstruktur. Mereka mengetahui aktivitas mana yang perlu diprioritaskan. Selain itu, pelanggan mendapat respons yang lebih cepat. Pengingat juga membantu sales mengatur waktu dengan lebih efektif. Mereka tidak perlu mengingat seluruh jadwal secara manual. Hal ini mendukung kelancaran proses penjualan.

Baca juga: Follow Up Automation: Solusi Follow Up Tanpa Ribet

6. Analisis Laporan Follow Up untuk Evaluasi Performa Tim

Terkahir, analisis laporan membantu perusahaan memahami efektivitas proses follow-up. Data ini mencakup jumlah follow-up, tingkat respons, dan performa sales. Selain itu, laporan dapat digunakan untuk menentukan strategi peningkatan.

Evaluasi performa yang rutin membantu sales berkembang lebih baik. Mereka dapat melihat pencapaian dan kelemahan masing-masing. Analisis laporan menjadi alat penting bagi perusahaan.

Hasil Follow Up Lebih Mudah Dipantau dengan Barantum CRM

Barantum CRM membantu perusahaan mencatat seluruh aktivitas follow-up sales secara otomatis. Semua interaksi tersimpan dalam satu sistem yang mudah diakses. Selain itu, data diperbarui secara real-time untuk memudahkan monitoring.

Sales dapat melihat riwayat follow-up secara lengkap sebelum menghubungi prospek. Hal ini memudahkan mereka memberikan tindak lanjut yang relevan. Dengan sistem terpusat, proses penjualan menjadi lebih efektif dan efisien.

Butuh semua channel pelanggan terkumpul dalam satu sistem?

Fitur Barantum CRM untuk Memantau Hasil Follow Up Sales

Fitur-fitur dalam Barantum CRM dirancang untuk memberikan transparansi total terhadap aktivitas sales. Sistem ini mendukung otomatisasi, integrasi, dan pelacakan yang akurat. Berikut fitur utamanya.

1. Activity Timeline: Melihat Semua Aktivitas Sales

Pertama, activity timeline membantu menampilkan seluruh aktivitas sales secara kronologis. Fitur ini memudahkan tim memahami progres penjualan. Selain itu, pencatatan otomatis membuat data lebih akurat.

Semua interaksi seperti telepon, chat, email, dan meeting tersimpan secara otomatis. Sales tidak perlu mencatat manual setelah melakukan aktivitas. Sehingga menghemat waktu dan tenaga. Timeline membantu manajer memantau performa secara menyeluruh. Mereka dapat melihat detail aktivitas setiap sales. Fitur ini meningkatkan efektivitas proses evaluasi.

2. Sales Activity Tracking: Pantau Proses Follow Up

Kedua, sales activity tracking memberikan visibilitas terhadap setiap aktivitas follow-up yang dilakukan sales. Fitur ini membantu manajer mengetahui tindakan yang telah dilakukan. Selain itu, sistem ini meningkatkan akuntabilitas tim.

Aktivitas follow-up akan tercatat otomatis tanpa input manual. Sehingga sales dapat fokus pada komunikasi dengan prospek. Hal ini meningkatkan efisiensi kerja. Tracking membantu manajer mengidentifikasi pola kerja yang efektif.

3. Omnichannel Integration: Catatan dari WA, Telepon & Chat

Selanjutnya, omnichannel integration menyatukan seluruh percakapan pelanggan dalam satu sistem. Sehingga sales dapat melihat riwayat interaksi dari berbagai channel. Selain itu, proses follow-up menjadi lebih mudah.

Percakapan dari WhatsApp, telepon, email, dan chat tersimpan otomatis. Sales tidak perlu berpindah aplikasi untuk membalas pesan. Hal ini mempercepat respon kepada pelanggan. Dengan catatan yang lengkap, sales dapat memberikan follow-up yang relevan. Pelanggan menerima layanan yang lebih personal. Integrasi ini membuat proses komunikasi lebih efisien.

Dilansir dari Invesp dalam Omnichannel Customer Experience Report, menyatakan bisnis yang menerapkan strategi omnichannel secara efektif mengalami retensi pelanggan 89%, sementara non-omnichannel hanya 33%.

4. Sales Performance Dashboard: Laporan Follow Up Otomatis

Berikutnya, dashboard performa menampilkan laporan aktivitas sales secara otomatis. Data seperti jumlah follow-up, respons prospek, dan status leads ditampilkan real time. Selain itu, visualisasi grafik membantu analisis.

Manajer dapat mengevaluasi performa dengan lebih cepat. Mereka dapat membandingkan aktivitas antar sales. Hal ini membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat. Dashboard membuat proses pemantauan lebih mudah. Perusahaan dapat melihat perkembangan penjualan kapan saja. Fitur ini mendukung peningkatan efisiensi operasional.

5. Reminder & Notifikasi Follow Up

Reminder dan notifikasi membantu sales mengingat aktivitas penting. Sistem ini mengurangi risiko kehilangan peluang. Selain itu, prospek menerima tindak lanjut tepat waktu.

Notifikasi diberikan sesuai jadwal follow-up yang telah ditentukan. Sales dapat bekerja lebih terstruktur. Hal ini meningkatkan efektivitas komunikasi. Dengan pengingat otomatis, sales tidak perlu mengingat seluruh jadwal follow-up secara manual. Mereka dapat fokus pada tugas utama. Fitur ini mendukung produktivitas tim.

6. Lead Assignment & Hak Akses yang Terkontrol

Lead assignment mempermudah pembagian prospek kepada sales. Sistem akan mendistribusikan leads secara otomatis dan merata. Selain itu, hak akses dapat diatur untuk menjaga keamanan data.

Sales hanya dapat melihat leads yang ditugaskan kepada mereka. Hal ini membantu mencegah double follow-up. Proses penjualan pun menjadi lebih tertata. Penugasan otomatis mempercepat proses tindak lanjut. Sales dapat menghubungi prospek dengan lebih cepat. Fitur ini meningkatkan efisiensi kerja tim.

7. Laporan Aktivitas & KPI Sales secara Lengkap

Terkahir, laporan KPI membantu perusahaan memahami performa tim sales. Data aktivitas, tingkat respons, dan efektivitas follow-up tersaji lengkap. Selain itu, laporan dapat diakses kapan saja.

Manajer dapat melihat tren performa sales berdasarkan periode tertentu. Mereka dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Analisis ini membantu meningkatkan kualitas tim.

Laporan KPI juga membantu perusahaan merancang strategi penjualan jangka panjang. Data akurat mendukung pengambilan keputusan lebih tepat. Fitur ini berperan penting dalam pertumbuhan bisnis.

Keunggulan Barantum CRM dalam Monitoring Follow Up

Keunggulan Barantum CRM terletak pada sistemnya yang terintegrasi dan mudah digunakan. Setiap fitur dirancang untuk meningkatkan efektivitas dan akurasi pemantauan aktivitas sales. Berikut keuntungan utamanya.

1. Semua Aktivitas Sales Terekam Otomatis

Pertama, sistem otomatis memastikan setiap aktivitas follow-up tersimpan tanpa input manual. Hal ini mengurangi risiko kelalaian pencatatan. Selain itu, data menjadi lebih akurat.

Sales dapat fokus pada prospek tanpa harus mencatat secara manual. Waktu kerja menjadi lebih efisien. Proses penjualan pun berjalan lebih lancar. Manajer juga mendapatkan visibilitas penuh terhadap aktivitas tim. Sehingga mereka dapat melakukan evaluasi kapan saja. Kecepatan pengambilan keputusan meningkat berkat data yang lengkap.

2. Transparansi Penuh untuk Sales Manager

Kedua, transparansi membantu manajer memahami progres penjualan secara menyeluruh. Mereka dapat melihat aktivitas setiap sales secara real time. Selain itu, hambatan dapat diidentifikasi lebih cepat.

Dashboard yang jelas mendukung pengawasan lebih efektif. Manajer dapat memberikan arahan berdasarkan data aktual. Hal ini meningkatkan kualitas kerja tim. Dengan transparansi, sales dapat bekerja lebih terarah. Sehingga mereka mengetahui target dan progres secara jelas. Kondisi ini meningkatkan motivasi kerja.

3. Eliminasi Risiko Double Follow Up

Berikutnya, Barantum CRM membantu mencegah double follow-up dengan pencatatan aktivitas yang terpusat. Sales dapat melihat status prospek sebelum menindaklanjuti. Selain itu, koordinasi tim menjadi lebih rapi.

Pencegahan double follow-up meningkatkan profesionalisme perusahaan. Pelanggan merasa lebih nyaman karena tidak dihubungi berulang kali. Hal ini membantu meningkatkan citra bisnis. Sehingga dengan sistem yang teratur, proses tindak lanjut menjadi lebih efektif. Sales dapat bekerja dengan lebih percaya diri. Kualitas komunikasi pun meningkat.

4. Data Follow Up Akurat dan Real-Time

Selanjutnya, data real time membantu perusahaan mengambil keputusan dengan cepat. Informasi diperbarui otomatis setelah aktivitas dilakukan. Selain itu, akurasi data meningkat.

Manajer dapat melihat progres penjualan tanpa menunggu laporan manual. Proses evaluasi menjadi lebih cepat. Hal ini mendukung peningkatan kinerja tim. Sehingga dengan data akurat, strategi penjualan dapat disesuaikan lebih tepat. Perusahaan dapat merespons perubahan kebutuhan pasar. Efektivitas operasional meningkat signifikan.

5. Analitik Kinerja Sales Lengkap

Analitik membantu perusahaan memahami tren dan efektivitas penjualan. Barantum menyediakan laporan yang mudah dipahami. Selain itu, visualisasi data membantu analisis lebih cepat.

Manajer dapat mengidentifikasi pola komunikasi yang paling berhasil. Mereka dapat merancang strategi peningkatan sesuai kebutuhan tim. Hal ini meningkatkan produktivitas sales. Laporan analitik juga mendukung pengambilan keputusan jangka panjang. Data membantu perusahaan memahami perubahan perilaku pelanggan. Strategi pemasaran dapat disesuaikan lebih efektif.

6. Integrasi Omnichannel Terlengkap Indonesia

Integrasi omnichannel menyatukan seluruh channel komunikasi pelanggan. Sales dapat melihat semua percakapan dalam satu platform. Selain itu, proses tindak lanjut menjadi lebih cepat.

Dengan integrasi lengkap, sales tidak perlu berpindah aplikasi. Hal ini meningkatkan kecepatan respons kepada pelanggan. Pengalaman pelanggan pun menjadi lebih baik. Riwayat komunikasi tersimpan dengan rapi. Sehingga sales dapat memahami konteks interaksi dengan lebih jelas. Hal ini meningkatkan efektivitas komunikasi.

7. Keamanan Data ISO 27001 & 9001

iso 27001

Terakhir, Barantum memiliki standar keamanan internasional yang memastikan keamanan data pelanggan. Sistem dirancang sesuai sertifikasi ISO 27001. Selain itu, proses internal mengikuti standar ISO 9001.

Keamanan berlapis mencegah risiko kebocoran data. Perusahaan dapat bekerja lebih aman tanpa kekhawatiran. Hal ini meningkatkan kepercayaan pelanggan. Sehingga dengan dua sertifikasi ini, Barantum memastikan kualitas layanan yang konsisten. Perusahaan dapat fokus pada pengembangan bisnis. Keamanan data menjadi lebih terjamin.

Omnichannel Barantum

Berapa Biaya Menggunakan Barantum CRM?

Biaya penggunaan Barantum CRM disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Perusahaan dapat memilih paket yang sesuai jumlah pengguna dan fitur. Selain itu, tersedia opsi tambahan untuk integrasi khusus.

1. Biaya Langganan Per Bulan sesuai Kebutuhan Bisnis

Pertama, biaya langganan Barantum terdiri dari tiga pilihan paket: Standard, Professional, dan Enterprise. Harga mulai dari Rp897.000 per bulan, sudah termasuk 3 user. 

Paket yang lebih tinggi memberi ruang bagi bisnis untuk bertumbuh. Jika tim Anda membutuhkan workflow yang lebih kompleks atau AI Agent, Anda cukup pakai paket profesional dengan harga Rp1.797.000 per bulan, sudah termasuk 3 user.

2. Biaya Kustom Laporan / Integrasi Tambahan (Opsional)

Selain biaya langganan per bulan, Anda bisa add on integrasi channel tambahan atau kustom laporan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Biaya ini tergantung dari kompleksitas permintaan Anda.

Dapatkan Uji Coba 7 Hari Barantum CRM Sekarang

Hero-All-Product-Barantum-scaled

Barantum CRM membantu bisnis memantau hasil follow up sales secara real-time, akurat, dan terstruktur. Dengan fitur pelacakan lengkap, tim sales dapat bekerja lebih efektif dan profesional.

Coba Barantum CRM selama 7 hari dan rasakan transformasi nyata dalam proses penjualan Anda.

Tertarik dengan Barantum?

all product
Jangan tunggu nanti, perubahan besar dimulai dari langkah kecil hari ini! Dapatkan uji coba gratis 7 hari. Daftar dan buat akun Barantum CRM Anda sekarang.

1
Scan the code