Peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional yang didukung oleh Aplikasi Teknologi memang menjadi salah satu cara melihat keberhasilan pemerintah dalam menata sebuah negara. Kondisi itulah yang pada akhirnya menjadi satu hal yang mesti menjadi perhatian bagi pemerintah yang saat ini telah terpilih. Dalam pandangan INDEF setidaknya ada 10 isu ekonomi yang mesti menjadi perhatian.
Ekonomi adalah ujung tombak perkembangan dan pengembangan sebuah negara. Dari sisi ekonomi sebuah negara akan bisa dilihat tingkat keberhasilannya dari seberapa besar angka pertumbuhan ekonominya dalam beberapa periode tertentu. Kemajuan ekonomi saat ini juga didukung oleh perkembangan teknologi, semakin banyak masyarakat pelaku bisnis mengimplementasikan Aplikasi Teknologi dalam bisnisnya, akan semakin cepat pertumbuhannya.
Bukan perkara mudah untuk coba meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi yang saat ini sudah berada di angka 7,07%. Ada beberapa hal yang sifatnya prioritas namun ada juga yang bersifat secondary atau lainnya. Setidaknya dari apa yang disampaikan oleh INDEF bisa menjadi salah satu acuan yang bisa di lakukan pemerintah dalam menentukan program prioritas pembangunan dengan menempatkan figure-figur yang sesuai dengan beratnya tantangan dimasa kini dan mendatang.
Ke-10 isu ekonomi itu sendiri adalah : 1. Urgensi memperbaiki kuantitas dan kualitas pertumbuhan ekonomi. 2. Daya beli tidak tergugah, saat inflasi cenderung rendah 3. Kalah saing mengungkit daya saing 4. Masalah impor yang diusahakan harus bisa lebih rendah dari eksport 5. Deindustrialisasi adalah hal yang lumrah namun di Indonesia terjadi lebih cepat dari negara Asean lainya 6. Logistik sekarat perdagangan tidak terangkat 7. Revolusi industri 4.0 tidak lebih dari sekadar euphoria dan gimmick politik 8. Rendahnya kinerja perpajakan dan peningkatan resiko utang 9. Problematika dana desa 10. Inkonsistensi kebijakan subsidi energy.
Memang dari ke-10 isu ekonomi tersebut, kita bisa membagi permasalahan yang dimaksud dengan skala prioritas yang mungkin bisa di ambil oleh pemerintah pusat. Ambil contoh misalnya point tentang urgensi kualitas dan kuantitas pertumbuhan ekonomi nasional. Bagaimanapun juga isu ini akan menjadi isu prioritas yang mesti segera di carikan solusinya bagi pemerintah. Karena banyak dampak positif dan negative yang bisa terjadi jika kondisi ini tidak segera di carikan solusi terbaiknya.
Namun jika kita mencoba menganalisa lebih jauh dari ke-10 isu ekonomi yang mesti segera di carikan solusi terbaiknya bagi tercapainya target pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam periode 1 tahun. Maka ada beberapa isu dari ke-10 isu diatas yang bisa kita kelompokan dalam beberapa isu yang memiliki alternative solusi sama.
Setidaknya ada 3 isu ekonomi yang bisa dicarikan alternative solusinya dengan memaksimalkan aplikasi teknologi yaitu : Kalah saing dan mengungkit daya saing, logistic sekarang perdagangan tidak terangkat, revolusi industri 4.0 tidak lebih dari sekadar euphoria dan gimmick politik. Dimana salah satu solusi yang bisa di pakai adalah dengan memaksimalkan implementasi dari penggunaan aplikasi teknologi yang bernama CRM ( Customer Relation Manager ).
3 ISU EKONOMI, MENUNGGU TOTALITAS PEMANFAATAN APLIKASI CRM
Baca juga artikel berikut : STRATEGI MENGINTEGRASIKAN WHATSAPP BUSINESS API UNTUK PELAKU BISNIS
Sebenarnya CRM atau ( customer relationship managemen) dalam bisnis di Indonesia bukanlah sebuah aplikasi yang baru. Tapi ini adalah salah satu strategi terbaru yang mesti di lakukan oleh perusahaan jika ingin memaksimalkan dan meningkatkan omset penjualan perusahaan.
Kenapa, karena CRM adalah sebuah aplikasi bisnis yang bisa memberikan satu benefit tersendiri bagi sebuah bisnis ketika fokusnya salah satunya adalah mengoptimalkan keberadaan konsumen dalam rangka meningkatan omzet perusahaan.
Terkait dengan 3 isu ekonomi nasional yang mungkin bisa di carikan solusinya dari penggunaan aplikasi CRM. Sebenarnya hal itu mudah saja di lakukan, mengingat ketiga isu ekonomi tersebut memang salah satunya memanfaatkan potensi database yang di miliki perusahaan.
Ambil contoh 1 isu yang bisa di selesaikan dengan memaksimalkan konsep kerja dari CRM yaitu logistic sekarang perdagangan tidak terangkat. Sistem kerja CRM yang berbasis dari data base yang dimiliki sebuah perusahaan. Maka akhirnya memang menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh perusahaan, karena basis peningkatan omzet yang diinginkan oleh perusahaan tetap berdasarkan dari service yang dilakukan untuk customer perusahaan.
Setidaknya ada 6 point hal yang bisa di laksanakan oleh aplikasi teknologi model CRM untuk membantu bisnis disektor logistic agar bisa lebih maksimal. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Work Force Automation (WFA). 1. Menetapkan peringatan/pemberitahuan Geofence di lokasi tertentu 2. Melihat lokasi kurir dimanapun ia berada 3. Sebagai alat End-to-End Operational Management 4. Fitur Geo-Tagging yang berfungsi untuk memastikan bahwa paket dikirimkan ke lokasi yang benar 5. Laporan KPI otomatis 6. Melihat performa.
Jika informasi diatas, adalah kondisi dalam proses bisnis yang bisa di efektifkan dengan menggunakan aplikasi teknologi CRM. Maka berikut ini kami jelaskan 3 kondisi bisnis yang bisa di dapat perusahaan ketika aplikasi teknologi model CRM mulai di aplikasikan pada bisnis mereka. Dimana beberapa hal itu adalah seperti : 1. Aplikasi mampu memantau penjualan dengan lebih mudah dan ringkas 2. Aplikasi mampu memantau proses negosiasi yang terjadi diantara beberapa pihak dan yang 3. Aplikasi mampu memaksimalkan untuk melakukan pemantauan dari proses yang terjadi selama proses pengiriman kepada customer.
Itulah beberapa isu yang bisa di maksimalkan untuk di kembangkan dengan mencoba menggunakan aplikasi teknologi yang saat ini sedang terjadi. Proses seperti itulah yang kedepan mesti di perbanyak untuk bisa di lakukan tidak saja untuk pemerintah tapi juga swasta. Sehingga semua hal yang semula menjadi pengalang atau kendala dalam meningkatkan potensi bisnis yang ada di sebuah perusahaan bisa di maksimalkan hasilnya berkat keberadaan aplikasi CRM salah satunya.
