Profit adalah salah satu indikator paling penting yang menunjukkan kesehatan keuangan suatu bisnis. Tanpa profit yang stabil, perusahaan akan sulit bertahan, apalagi berkembang.

Profit tidak hanya sekadar hasil akhir dari aktivitas penjualan, tetapi juga cerminan efisiensi operasional, strategi penjualan, dan pengelolaan biaya yang baik.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang pengertian, jenis-jenisnya, cara menghitungnya, hingga bagaimana cara terbaik memantau keuntungan bisnis Anda secara real time.

Apa Itu Profit?

Profit adalah selisih antara total pendapatan dengan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis.

Keuntungan ini bisa jadi indikator apakah bisnis berjalan dengan sehat, efisien, dan punya potensi tumbuh. Semakin besar keuntungan yang dihasilkan, semakin baik performa bisnis Anda.

Dari sini, kita bisa mulai memahami kenapa profit itu krusial bagi kelangsungan bisnis.

Kenapa Profit Sangat Penting untuk Bisnis?

Profit bukan sekadar “uang sisa”, tetapi fondasi utama keberlanjutan bisnis. Berikut alasannya:

  • Sumber pembiayaan internal: Memungkinkan Anda membiayai operasional tanpa harus utang.
  • Modal untuk ekspansi: Bisnis yang menguntungkan lebih mudah mengembangkan produk, merekrut tim, atau buka cabang baru.
  • Meningkatkan kepercayaan investor: Investor dan mitra akan lebih tertarik pada bisnis yang keuntungan stabil atau tumbuh.

new cta_crm_118

Jenis-Jenis Profit dalam Bisnis yang Harus Diketahui

Tidak semua profit itu sama. Ada tiga jenis utama dalam bisnis yang masing-masing punya fungsi analisis berbeda:

Jenis-Jenis Profit dalam Bisnis yang Harus Diketahui

1. Laba Kotor (Gross Profit)

Laba kotor adalah hasil dari total penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan (HPP). Ini mencerminkan keuntungan dari penjualan barang/jasa sebelum dikurangi biaya operasional.

Rumus:
Laba Kotor= Total Penjualan − HPP

2. Laba Operasional (Operating Profit)

Laba operasional adalah keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi HPP dan biaya operasional seperti gaji, sewa, biaya listrik, dll, tapi belum termasuk pajak dan bunga pinjaman.

Rumus:
Laba Operasional= Laba Kotor − Biaya Operasional

3. Laba Bersih (Net Profit)

Ini adalah keuntungan “murni” setelah semua biaya, termasuk pajak dan bunga pinjaman, dikurangkan. Ini angka yang biasa digunakan untuk menentukan keberhasilan finansial perusahaan.

Rumus:
Laba Bersih= Total Pendapatan − (HPP + Biaya Operasional + Pajak + Bunga)

Memahami ketiga jenis ini sangat penting agar Anda bisa menganalisis performa bisnis dari berbagai sisi.

Cara Menghitung Profit yang Tepat dengan Contohnya

Menghitung profit tidak sulit jika Anda tahu komponennya. Berikut contoh praktisnya:

Misalnya:
Total Penjualan: Rp100 juta
HPP: Rp40 juta
Biaya operasional: Rp20 juta
Pajak & bunga: Rp10 juta

1. Laba Kotor

Perhitungan laba kotor berdasarkan data di atas, yaitu:

Laba Kotor= Total Penjualan − HPP
Laba kotor = Rp100 juta − Rp40 juta = Rp60 juta

Maka, laba kotornya adalah Rp60 juta.

2. Laba Operasional

Perhitungan laba operasional berdasarkan data di atas, yaitu:

Laba Operasional= Laba Kotor − Biaya Operasional
Laba operasional= Rp60 juta − Rp 20 juta =Rp 40 juta

Maka, laba operasionalnya adalah Rp40 juta.

3. Laba Bersih

Perhitungan laba bersih berdasarkan data di atas, yaitu:

Laba Bersih= Total Pendapatan − (HPP + Biaya Operasional + Pajak + Bunga)
Laba Bersih= Rp40 juta − Rp10 juta= Rp30 juta

Maka, laba operasionalnya adalah Rp30 juta.

Dengan pemahaman dan penghitungan yang tepat, Anda bisa mengambil keputusan bisnis yang lebih cerdas.

Kesalahan Umum dalam Menghitung Profit dan Solusinya

Banyak pebisnis yang tidak sadar melakukan kesalahan saat menghitung keuntungan bisnisnya. Berikut beberapa di antaranya:

  • Menggabungkan pengeluaran pribadi dengan keuangan bisnis.
  • Mengabaikan biaya tidak terduga dalam perencanaan anggaran.
  • Tidak mencatat penyusutan aset tetap sebagai beban rutin.
  • Lupa memasukkan pajak dan bunga pinjaman dalam laporan laba.
  • Hanya fokus pada omzet tanpa memperhitungkan semua beban operasional.
  • Tidak memperbarui data penjualan dan pengeluaran secara berkala.
  • Menggunakan metode pencatatan manual yang rawan kesalahan.

Setelah tahu berbagai jebakan umum ini, kini saatnya beralih ke cara modern untuk memonitor profit Anda.

Monitor Profit Bisnis Anda secara Real Time dengan Dashboard Barantum CRM

Mockup Sistem Barantum

Mengandalkan spreadsheet manual untuk memantau keuntungan bisnis sudah bukan zamannya lagi. Kini, Anda bisa memantau performa keuangan secara real-time dengan Barantum CRM.

Keunggulan monitoring profit dengan Barantum CRM:

  • Menampilkan data penjualan, HPP, dan laba bersih otomatis dari transaksi yang masuk.
  • Laporan harian, mingguan, hingga bulanan.
  • Bisa integrasi dengan sistem akuntansi untuk hasil yang akurat.

Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, coba fitur dashboard Barantum dan pantau keuntungan bisnis Anda kapan saja.

Tertarik dengan Barantum?

all product
Barantum adalah penyedia solusi aplikasi CRM, Omnihannel Chat, Call Center Software dan WhatsApp Business API terbaik di Indonesia. Segera konsultasi kebutuhan bisnis Anda dengan tim profesional kami.

💬 Chat disini!
1
Scan the code