Ahok Berencana Bisnis Minyak (Oil & Gas) Setelah Bebas

Basuki Tjahaja Purnama atau biasa di panggil Ahok, yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta akan mencoba peruntungannya untuk bisnis minyak, beliau juga berencana menjadi pembawa acara “talk show” setelah bebas dari tahanan pada 24 Januari 2019.

Hal ini dikatakan oleh Kuasa Hukum Ahok, Tegus Samudera yang menyebutkan bahwa rencana untuk berbisnis minyak sebetulnya sudah direncanakan sejak lama.

Untuk rencana menjadi pembawa acara “talk show”, Teguh menyebutkan kemungkinan Ahok akan menjalani kontrak dengan salah satu stasiun televisi swasta. Terkait dengan kemungkinan kliennya masuk ke dunia politik, Teguh belum bisa memastikan hal tersebut. Namun hal tersebut tergantung situasi dan kondisi.

POTENSI BISNIS MINYAK (OIL & GAS) 2019

 

Mari kita telaah bagaimana potensi Bisnis Perminyakan saat ini. Minyak bumi atau petroleum – merupakan bahan bakar fosil yang merupakan bahan baku untuk bahan bakar minyak, bensin dan banyak produk-produk kimia – merupakan sumber energi yang penting karena minyak memiliki persentase yang signifikan dalam memenuhi konsumsi energi dunia. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara produsen minyak bumi, pada tahun 2015, Indonesia berada di urutan ke-24 Negara Produsen Minyak Dunia dengan kapasitas produksi 850.000 Bpd

1. Amerika Serikat   12,704,000 bpd
  2. Saudi Arabia   12,014,000 bpd
  3. Russia   10,980,000 bpd
  4. Kanada    4,385,000 bpd
  5. China    4,309,000 bpd
24. Indonesia     825,000 bpd

Peningkatan permintaan untuk minyak mentah dikombinasikan dengan kekuatiran mengenai ketersediaannya menyebabkan harga minyak mencapai rekor tinggi dalam sejarah pada tahun 2000an. Meskipun tren yang meningkat ini diganggu sementara oleh krisis finansial global 2008-2009, permintaan minyak dunia meningkat secara signifikan setelah 2009 (dan karenanya harganya naik sejalan dengan itu), sebagian besar disebabkan karena level konsumsi minyak mentah yang meningkat di negara-negara berkembang yang menunjukkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang subur. RRT berkontribusi untuk sebagian besar dari konsumsi energi dunia dan karenanya mempengaruhi harga pasar dunia untuk sumber energi primer.

Kendati begitu, sejak pertengahan 2014, harga minyak dunia mulai menurun tajam karena lambatnya aktivitas perekonomian dunia (terutama karena pertumbuhan ekonomi yang jatuh di RRT saat pemerintahannya berusaha mengalihkan perekonomiannya dari berorientasi ekspor kepada berorientasi konsumsi) dan peningkatan produksi shale oil AS, sementara Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) memutuskan untuk tidak mengurangi tingkat produksi. Pada bulan Februari 2016 harga minyak sentuh titik terendah selama 13 tahun. Namun, setelahnya mulai pulih.

KONSUMSI MINYAK (OIL & GAS) DI INDONESIA

 

Kurangnya eksplorasi dan investasi-investasi lain di sektor minyak ini telah menyebabkan penurunan dalam produksi minyak Indonesia yang disebabkan karena manajemen yang lemah dari pemerintah, birokrasi yang berlebihan, kerangka peraturan yang tidak jelas serta ketidakjelasan hukum mengenai kontrak. Hal ini menciptakan iklim investasi yang tidak menarik bagi para investor, terutama bila melibatkan investasi jangka panjang yang mahal.

Secara kontras, konsumsi minyak Indonesia menunjukkan tren naik yang stabil. Karena jumlah penduduk yang bertumbuh, peningkatan jumlah penduduk kelas menengah, dan pertumbuhan ekonomi; permintaan untuk bahan bakar terus-menerus meningkat. Karena produksi domestik tidak bisa memenuhi permintaan domestik, Indonesia mengimpor sekitar 350.000 sampai 500.000 barel bahan bakar per hari dari beberapa negara.

 

Konsumsi Minyak di Indonesia:

 2005
 2006
 2007
 2008
 2009
 2010
 2011
 2012  2013  2014  2015
Bpd¹ 1,303 1,244 1,318 1,287 1,297 1,402 1,589 1,631 1,643 1,676 1,628

¹ dalam ribuan
Sumber: BP Statistical Review of World Energy 2016

PROYEKSI MASA MENDATANG SEKTOR BISNIS MINYAK DI INDONESIA

 

Mirip dengan banyak negara-negara lain, Indonesia berusaha mengurangi ketergantungannya pada minyak sebagai sumber energi karena harga minyak yang tinggi dan masalah lingkungan hidup. Saat ini, kira-kira 50% energi negara ini bersumber dari minyak; angka yang ingin dikurangi Pemerintah menjadi 23% pada tahun 2025 dengan menempatkan lebih banyak penekanan pada sumber-sumber terbarukan dan batubara.

 Energy Mix
      2011
 Energy Mix
      2025
Minyak        50%        23%
Batubara        24%        30%
Gas Alam        20%        20%
Energi Terbarukan         6%        26%

Sumber: Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM)

Industri minyak tetap industri yang menguntungkan, seperti yang dibuktikan oleh angka-angka laba bersih Pertamina. Kendati begitu, akan dibutuhkan usaha-usaha serius dari semua pemangku kepentingan (terutama Pemerintah Indonesia) untuk kembali mencapai kuantitas produksi lebih dari 1 juta barel (sebuah target ambisius yang masih ditargetkan Pemerintah).

CRM DALAM BISNIS MINYAK DAN GAS (OIL & GAS)

CRM dalam bisnis minyak

Menggunakan CRM secara efektif di Industri Minyak & Gas

 

Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) saat ini menjadi tren dalam bisnis modern. Aplikasi CRM sudah menjadi elemen wajib yang di integrasikan dalam Perusahaan dari berbagai ukuran bisnis. Dengan mengintegrasikan perangkat lunak CRM akan membantu bisnis meningkatkan penjualan, mengotomatisasi pemasaran, dan menyediakan layanan pelanggan yang luar biasa. Pertanyaannya adalah apakah CRM dapat benar-benar membantu orang-orang bekerja lebih pintar dan mengarah pada penjualan yang lebih baik dan margin yang lebih tinggi?

Sejujurnya, di sebagian besar industri, pendekatan penjualan langsung ini bekerja dengan baik – proses tradisional tiga tingkat: sumber kontak; mengolah akun; dan buat peluang. Namun dalam industri yang lebih menjangkau global dan proyek-sentris seperti Minyak dan Gas, CRM dapat melakukan lebih banyak untuk benar-benar memastikan bahwa Perusahaan dapat mengembalikan investasinya dalam jangka pendek hingga menengah.

Pendekatan tradisional tidak selalu berhasil pada sektor ini, karena pengembang bisnis umumnya fokus pada penjualan yang berbasis proyek sebagai sumber bisnis dari pada hanya melalui pelanggan atau perusahaan tertentu.

Membangun gambaran menyeluruh tentang pergerakan pemain kunci sangat penting dalam memahami di mana harus memposisikan diri Anda sebagai perusahaan tetapi yang lebih penting – dalam lingkungan yang diukur secara pribadi – sebagai tenaga penjualan. Oleh karena itu memilih sistem CRM seperti Barantum CRM yang dapat memahami dan mengendalikan hubungan bisnis yang kompleks di banyak perusahaan dan proyek adalah penting ketika memilih sistem yang benar dan konfigurasi yang tepat di dalamnya.

Baca juga: CRM Sebagai Solusi Bisnis Modern

Barantum.com memiliki pengalaman yang luas dalam memberikan solusi CRM yang kompleks di seluruh Indonesia begitu juga dengan perusahaan yang bergerak di bidang Minyak & Gas. Kami percaya dalam memberikan solusi spesifik industri untuk membantu bisnis mewujudkan potensi penuh mereka dan memberikan pengalaman penjualan dan layanan pelanggan kelas satu.

Anda bisa mencoba aplikasi CRM Barantum secara gratis pada link ini CRM Software Barantum Free Trial 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Hubungi sekarang
1
💬 Butuh bantuan?
Scan the code
Halo, selamat datang di Barantum. 👋
Barantum adalah penyedia aplikasi CRM, Omnichannel Chat, dan Call Center Software untuk kebutuhan bisnis dan perusahaan.

Jika Anda memiliki pertanyaan, Anda bisa menghubungi kami dengan mengklik "Hubungi sekarang".