Dalam dunia bisnis, proses penjualan jarang terjadi secara instan. Setiap transaksi biasanya melewati serangkaian tahapan yang perlu direncanakan, dikelola, dan ditindaklanjuti dengan baik.

Rangkaian tahapan ini dikenal sebagai sales pipeline. Dengan memahami cara kerja pipeline penjualan, sebuah bisnis bisa meningkatkan peluang keberhasilan sekaligus membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Apa itu Sales Pipeline?

Sales pipeline adalah representasi visual dari tahapan-tahapan yang dilalui prospek mulai dari proses penjualan yang memperlihatkan perjalanan calon pelanggan melalui beberapa tahapan sampai akhirnya menjadi pelanggan tetap.

Konsep ini menyerupai sebuah corong atau pipa yang menunjukkan alur penjualan dari tahap awal hingga akhir penutupan, sehingga memudahkan tim sales dalam mengelola dan memantau perkembangan setiap prospek.

Sales pipeline ini penting bagi bisnis, karena dengan informasi ini, perusahaan dapat mengatasi kendala, meningkatkan peluang closing, serta membuat proyeksi pendapatan yang akurat.

Pipeline yang sehat memastikan transaksi terus bergerak maju, mencegah prospek terjebak dalam proses penjualan, sehingga menghindarkan tim sales dari kegagalan mencapai target dan kehilangan pendapatan.

Baca juga: Pentingnya Manajemen Leads Pipeline dalam Bisnis

Tahapan Sales Pipeline

Memahami tahapan dari awal hingga akhir sangat penting agar tim penjualan dapat mengelola proses dengan sistematis dan efektif. Berikut adalah penjelasan tiap tahapan secara mendetail:

1. Prospecting (Pencarian Prospek)

Tahap awal di mana tim sales aktif mencari dan mengidentifikasi calon pelanggan potensial. Kegiatan ini meliputi riset pasar, pengumpulan data kontak, serta pemetaan segmen yang tepat. Keberhasilan pada tahap ini menentukan kualitas prospek yang akan diproses selanjutnya.

2. Qualifying (Kualifikasi)

Setelah calon pelanggan ditemukan, langkah berikutnya adalah memilah mereka berdasarkan kebutuhan, anggaran, dan kemampuan untuk membeli produk atau jasa.

Pada tahap ini, evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti:

  • Apakah prospek memiliki kebutuhan untuk solusi yang ditawarkan?
  • Apakah prospek memiliki anggaran untuk melakukan pembelian?
  • Apakah prospek memiliki otoritas untuk membuat keputusan pembelian?
  • Apakah ada urgensi atau waktu yang tepat untuk membuat keputusan?
  • Kualifikasi yang tepat membantu tim penjualan fokus pada prospek yang memiliki potensi lebih besar untuk menjadi pelanggan.

3. Contacting (Kontak/Pendekatan/Demo Trial)

Di tahap ini, tim sales mulai menghubungi prospek untuk membangun komunikasi awal, memahami kebutuhan secara lebih rinci, dan memperkenalkan solusi atau produk yang relevan. Komunikasi yang efektif pada tahap ini menjadi pondasi untuk hubungan yang baik ke depannya.

Pada tahap biasanya tim sales akan melakukan presentasi/demo dengan tujuan meyakinkan calon pelanggan terhadap produk yang ditawarkan.

4. Negotiation (Negosiasi)

Setelah prospek tertarik dengan produk, tahap negosiasi dimulai. Ini adalah tahap penting di mana tim penjualan dan prospek membahas detail kesepakatan, termasuk harga, syarat pembayaran, fitur tambahan, atau layanan purna jual.

Negosiasi yang berhasil adalah yang memenuhi kebutuhan kedua belah pihak—baik dari sisi bisnis maupun pelanggan. Fleksibilitas dan kemampuan untuk menawarkan solusi yang memuaskan kedua pihak sangat diperlukan di tahap ini.

5. Closing (Penutupan)

Tahap ini adalah saat keputusan pembelian dibuat. Jika proses sebelumnya berjalan dengan baik, prospek siap untuk melakukan pembelian, dan kesepakatan diresmikan.

Pada tahap closing, berbagai dokumen seperti kontrak dan perjanjian dapat ditandatangani. Selain itu, tim penjualan seringkali perlu memberikan dorongan terakhir, seperti penawaran khusus, garansi, atau diskon untuk memastikan prospek siap membeli.

6. Follow-Up (Tindak Lanjut)

Setelah penutupan, penting bagi tim penjualan untuk melakukan follow-up kepada pelanggan. Ini bukan hanya untuk memastikan mereka puas dengan produk atau layanan, tetapi juga membuka peluang untuk penjualan berkelanjutan (upselling) atau cross-selling.

Tindak lanjut yang baik juga dapat meningkatkan retensi pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang yang bernilai.

7. Retain (Mempertahankan)

Setelah penjualan selesai, tahap retain fokus pada menjaga dan mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan agar tetap loyal. Aktivitas seperti follow-up, layanan purna jual, dan program loyalitas, penting untuk membuka peluang penjualan berulang dan referral.

new cta_crm _3

Pentingnya Mengelola Sales Pipeline dengan Efektif

Memiliki sales pipeline yang jelas dan terstruktur memang penting, tetapi mengelola pipeline tersebut secara efektif jauh lebih krusial untuk mencapai hasil penjualan yang optimal. Berikut alasan mengapa pengelolaan pipeline sangat menentukan keberhasilan:

1. Meningkatkan Akurasi Proyeksi Penjualan

Pipeline yang dikelola dengan baik memberikan gambaran nyata tentang posisi setiap prospek, sehingga perusahaan dapat membuat prediksi pendapatan yang lebih akurat dan realistis.

2. Mempercepat Siklus Penjualan

Dengan memantau pipeline secara rutin, hambatan yang menghambat kemajuan prospek dapat segera diidentifikasi dan diatasi, sehingga proses penjualan menjadi lebih cepat dan efisien.

3. Mengurangi Prospek yang Hilang di Tengah Jalan

Pengelolaan pipeline yang aktif memungkinkan tim melakukan tindak lanjut secara tepat waktu, meminimalkan risiko prospek berhenti di tengah proses karena kurang perhatian.

4. Meningkatkan Kinerja Tim Penjualan Secara Keseluruhan

Pipeline yang terstruktur membantu tim menetapkan prioritas dan fokus pada prospek yang memiliki peluang terbaik, sehingga meningkatkan produktivitas dan hasil penjualan secara menyeluruh.

Baca juga: Pentingnya Manajemen Leads Pipeline dalam Bisnis

Cara Menerapkan Sales Pipeline dalam Bisnis

Implementasi sales pipeline membutuhkan perencanaan dan alat bantu yang tepat agar dapat berjalan efektif dan memberikan hasil optimal. Berikut langkah-langkah utama dalam menerapkannya:

1. Definisikan Tahapan Sesuai Alur Penjualan Bisnis Anda

Karena tiap bisnis memiliki proses penjualan yang unik, penting untuk menentukan dan menyesuaikan tahapan pipeline agar mencerminkan realitas dan kebutuhan bisnis Anda.

2. Gunakan Tools untuk Memvisualisasikan Pipeline

Pemanfaatan software CRM atau aplikasi khusus memungkinkan Anda melihat pipeline secara visual dan real-time, memudahkan pemantauan dan pengelolaan prospek.

3. Tetapkan KPI untuk Setiap Tahapan

Menentukan indikator kinerja utama (KPI) pada tiap tahapan membantu dalam mengukur efektivitas proses dan mengambil tindakan perbaikan yang tepat.

4. Lakukan Review dan Optimasi Pipeline Secara Berkala

Melakukan evaluasi rutin terhadap pipeline sangat penting untuk menyesuaikan strategi dengan perubahan pasar dan meningkatkan efisiensi penjualan.

Kelola Sales Pipeline Lebih Optimal dengan CRM Barantum

Sistem Barantum

CRM Barantum dirancang khusus untuk membantu bisnis mengelola sales pipeline secara lebih efektif dan efisien. Dengan teknologi canggih yang terintegrasi, Barantum memungkinkan tim sales bekerja dengan fokus penuh pada setiap prospek tanpa harus terbebani oleh tugas administratif.

1. Visualisasi Pipeline Dinamis dan Real-time

Barantum menampilkan pipeline interaktif dan memperbarui data secara real-time, sehingga Anda bisa memantau perkembangan setiap prospek dengan mudah dan akurat kapan saja.

2. Tracking Aktivitas Penjualan Otomatis

Setiap interaksi dan aktivitas dengan prospek tercatat secara otomatis dalam sistem, memastikan tidak ada detail penting yang terlewat dan meminimalkan risiko kesalahan input data.

3. Automasi Tugas Follow-up dan Reminder

Dengan fitur automasi sales, Barantum membantu tim mengirim pengingat dan melakukan follow-up tepat waktu tanpa perlu repot, menjaga komunikasi tetap lancar dan prospek tetap terjaga.

4. Kolaborasi Tim yang Terorganisir

Data dan aktivitas penjualan tersimpan terpusat, memudahkan seluruh anggota tim untuk berkoordinasi secara efektif, mempercepat penyelesaian tugas, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

5. Dashboard Analitik untuk Evaluasi dan Pengambilan Keputusan

Barantum menyediakan dashboard analitik yang komprehensif, memberikan insight mendalam tentang tingkat konversi dan performa tim sehingga Anda dapat membuat keputusan strategis berbasis data dengan percaya diri.

CRM Barantum menawarkan fitur lengkap dan kemudahan penggunaan yang membantu bisnis mengoptimalkan pengelolaan sales pipeline serta meningkatkan performa tim penjualan, menjadikannya solusi tepat untuk pertumbuhan bisnis.

Hubungi tim Barantum sekarang untuk konsultasi kebutuhan dan detail produk, atau coba gratis selama 7 hari!

Referensi:

  • https://www.salesforce.com/sales/pipeline/
  • https://www.zoho.com/blog/id/crm/apa-itu-sales-pipeline-tahapan-dan-bagaimana-cara-membangunnya.html

Tertarik dengan Barantum?

all product
Barantum adalah penyedia solusi aplikasi CRM, Omnihannel Chat, Call Center Software dan WhatsApp Business API terbaik di Indonesia. Segera konsultasi kebutuhan bisnis Anda dengan tim profesional kami.

💬 Chat disini!
1
Scan the code