Untuk bisa mengukur keberhasilan dalam sebuah campaign digital marketing atau marketing online diperlukan conversion rate. Baik itu untuk mengukur jumlah user yang mengunjungi website maupun yang convert menjadi pelanggan.

Hal ini menjadi sangat penting bagi setiap perusahaan yang ingin meningkatkan penjualan dan memperoleh keuntungan. Namun, tidak semua orang memahami apa itu conversion rate dan bagaimana cara menghitungnya.

Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang conversion rate.

Baca juga: 7 Tips Untuk Meningkatkan Conversion Rate Secara Efektif

Apa itu Conversion Rate?

Conversion rate adalah salah satu metrik terpenting yang digunakan untuk mengukur efektivitas website atau strategi pemasaran dalam mengubah pengunjung atau prospek menjadi pelanggan atau pengguna.

Conversion rate dihitung dengan membandingkan jumlah konversi (misalnya pembelian, pendaftaran, pengisian formulir) dengan jumlah total pengunjung atau interaksi yang ada.

Pada umumnya, di sektor B2B, rata-rata conversion rate berkisar antara 2% hingga 5%, sementara di sektor B2C, angka ini dapat lebih tinggi, terutama dengan pendekatan pemasaran yang lebih agresif dan berbasis transaksi.

new cta_crm_118

Jenis-Jenis Conversion Rate

Mengukur conversion rate tidak hanya tentang jumlah konversi secara keseluruhan, tetapi juga bagaimana performa masing-masing elemen dalam strategi pemasaran. Berikut adalah beberapa jenis conversion rate yang perlu Anda ketahui:

1. Overall Conversion Rate

Overall Conversion Rate adalah metrik yang mengukur efektivitas keseluruhan situs atau kampanye dalam mengonversi pengunjung menjadi tindakan yang diinginkan (seperti pembelian, pendaftaran, atau permintaan lainnya).

Ini dihitung dengan membandingkan total jumlah konversi dengan jumlah pengunjung yang datang ke situs atau berinteraksi dengan kampanye.

Angka ini memberikan gambaran umum tentang seberapa baik situs atau kampanye Anda dalam menghasilkan konversi, namun tidak memberikan informasi spesifik terkait elemen mana yang berkontribusi lebih besar atau lebih kecil terhadap hasil tersebut.

2. Page-Level Conversion Rate

Page-Level Conversion Rate memberikan wawasan lebih rinci dengan mengukur konversi berdasarkan halaman tertentu di situs Anda, misalnya halaman landing atau halaman produk. Metrik ini memungkinkan Anda untuk melihat efektivitas tiap halaman dalam memotivasi pengunjung untuk melakukan tindakan.

Analisis ini sangat penting dalam mengidentifikasi halaman-halaman yang perlu diperbaiki agar dapat meningkatkan konversi secara keseluruhan.

Jika sebuah landing page dirancang untuk tujuan spesifik (misalnya, mengumpulkan leads melalui formulir), tetapi tidak berhasil menghasilkan banyak konversi, maka dapat dilakukan pengoptimalan untuk meningkatkan performanya.

3. Campaign Conversion Rate

Campaign Conversion Rate mengukur seberapa sukses kampanye pemasaran tertentu dalam mencapai tujuan konversi yang telah ditetapkan.

Kampanye ini bisa berupa iklan berbayar, pemasaran melalui email, atau promosi di media sosial. Dengan mengukur tingkat konversi untuk setiap kampanye, Anda dapat mengetahui mana yang lebih efektif dalam menghasilkan hasil yang diinginkan.

Misalnya, jika Anda menjalankan kampanye iklan Facebook yang mengarahkan pengunjung ke landing page dengan tawaran diskon, mengukur Campaign Conversion Rate membantu Anda mengetahui seberapa banyak pengunjung yang mengklik iklan tersebut dan akhirnya melakukan pembelian setelah tiba di halaman tersebut.

Angka ini membantu Anda menentukan apakah investasi dalam kampanye iklan tertentu memberikan hasil yang sesuai.

4. Keyword Conversion Rate

Keyword Conversion Rate mengukur seberapa efektif kata kunci yang digunakan dalam iklan PPC (pay-per-click) atau optimasi mesin pencari dalam mendorong konversi.

Ini sangat berguna dalam pemasaran berbasis pencarian, karena membantu Anda memahami kata kunci mana yang tidak hanya mengarahkan trafik ke situs Anda, tetapi juga menghasilkan tindakan yang diinginkan, seperti pendaftaran atau pembelian.

Penting untuk membandingkan Keyword Conversion Rate dari kata kunci yang berbeda untuk memahami kata kunci mana yang memberikan ROI terbaik. Sebagai contoh, kata kunci yang lebih umum mungkin menghasilkan lebih banyak pengunjung, tetapi konversinya rendah.

Sebaliknya, kata kunci yang lebih spesifik dan relevan mungkin menghasilkan lebih sedikit pengunjung, tetapi lebih banyak konversi. Ini membantu dalam mengoptimalkan anggaran pemasaran untuk kata kunci yang paling menguntungkan.

Cara Menghitung Conversion Rate dengan Tepat

(gambar rumus): Conversion Rate = gambar https://prnt.sc/YTAt_gK2c_wp

Dengan rumus ini, Anda dapat dengan mudah menghitung seberapa efektif strategi pemasaran atau halaman web Anda dalam mengubah pengunjung menjadi pelanggan.

Misalnya, jika Anda memiliki 1000 pengunjung dan 50 di antaranya melakukan pembelian, maka conversion rate Anda adalah:

50/1000×100%=5%

Dengan menghitung conversion rate secara tepat, Anda dapat memonitor dan mengoptimalkan setiap elemen dari funnel pemasaran Anda.

Baca juga: Kepuasan Pelanggan Menurut Ahli: Faktor dan Cara Mengukur

Cara Meningkatkan Conversion Rate

Ada berbagai strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan conversion rate, dan di bawah ini kami akan menguraikan langkah-langkah yang dapat dilakukan secara lebih serius dan mendalam.

1. Optimalkan Halaman Landing (Landing Page)

Halaman landing adalah titik kontak pertama antara pengunjung dan penawaran yang Anda berikan. Oleh karena itu, halaman ini harus dirancang untuk memaksimalkan konversi.

Untuk itu, desain yang bersih, fokus pada tujuan spesifik (misalnya, mendorong pengisian formulir atau pembelian), dan pesan yang konsisten dengan iklan atau sumber trafik sangatlah penting.

Beberapa elemen yang dapat dioptimalkan di halaman landing untuk meningkatkan conversion rate meliputi:

  • Headline yang kuat: Pastikan headline menarik dan langsung menjelaskan manfaat yang ditawarkan.
  • Visual yang mendukung: Gambar atau video yang relevan dengan produk/layanan yang ditawarkan dapat meningkatkan daya tarik.
  • Formulir yang singkat: Jangan buat pengunjung merasa terbebani dengan formulir panjang. Permudah mereka untuk mengambil tindakan dengan formulir yang sederhana dan jelas.

Tombol CTA yang jelas dan menonjol: Gunakan tombol CTA yang besar, dengan teks yang mengundang untuk mengklik seperti “Daftar Sekarang” atau “Dapatkan Diskon”.

2. Gunakan CTA yang Menarik dan Jelas

Call-to-action (CTA) adalah elemen kunci yang mengarahkan pengunjung untuk mengambil tindakan. CTA yang tidak jelas atau membingungkan akan mengurangi peluang konversi. Gunakan CTA yang:

  • Spesifik: Katakan apa yang diinginkan dengan jelas, misalnya “Dapatkan Penawaran Spesial” atau “Bergabung Sekarang.”
  • Tanya jawab: Sebelum menulis CTA, pikirkan apa yang akan dipikirkan pengunjung ketika mereka melihat tombol tersebut. Apakah itu cukup menggoda untuk mendorong mereka mengambil tindakan?
  • Urgensi: Tambahkan elemen urgensi seperti “Hanya 24 jam lagi” untuk mendorong pengunjung agar segera bertindak.

3. Tingkatkan Kecepatan Situs Web

Kecepatan situs web adalah faktor kritikal dalam meningkatkan conversion rate. Sebuah studi menunjukkan bahwa 40% pengunjung akan meninggalkan situs jika halaman membutuhkan lebih dari 3 detik untuk dimuat.

Kecepatan yang lebih tinggi akan mengurangi bounce rate dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan konversi.

Untuk meningkatkan kecepatan situs web, Anda dapat:

  • Mengoptimalkan gambar: Gunakan format gambar yang terkompresi dan tidak terlalu besar.
  • Minimalkan penggunaan plugin: Plugin yang berat atau berlebihan bisa memperlambat situs.
  • Gunakan content delivery network (CDN): CDN mempercepat pengiriman konten ke pengunjung di seluruh dunia dengan menghosting data di berbagai server global.

4. Gunakan Testimoni dan Bukti Sosial (Social Proof)

Bukti sosial atau social proof adalah konsep psikologis di mana orang lebih cenderung melakukan tindakan tertentu jika mereka melihat orang lain juga melakukannya. Untuk meningkatkan konversi, tampilkan testimoni pelanggan yang puas, ulasan produk, dan angka atau statistik yang menunjukkan popularitas produk Anda.

Beberapa cara untuk menampilkan bukti sosial:

  • Testimoni pelanggan: Gunakan kutipan atau video dari pelanggan yang memberikan umpan balik positif.
  • Ulasan dan rating produk: Menampilkan rating bintang atau ulasan dari situs atau platform lain dapat memberi kepercayaan lebih pada pengunjung.
  • Studi kasus dan cerita sukses: Ceritakan bagaimana produk atau layanan Anda telah memberikan hasil positif bagi klien atau pelanggan lainnya.

5. Lakukan A/B Testing

A/B testing (atau split testing) adalah metode untuk menguji dua atau lebih versi elemen tertentu guna mengetahui mana yang paling efektif. Anda bisa menguji berbagai elemen seperti desain halaman, teks CTA, atau warna tombol.

Namun, hindari menguji terlalu banyak elemen dalam satu waktu. Menguji beberapa perubahan sekaligus dapat membingungkan hasilnya. Fokuskan pada satu elemen per uji, seperti hanya tombol CTA atau desain halaman, untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas.

Melalui A/B testing, Anda dapat:

  • Membandingkan variasi CTA: Uji dua versi CTA yang berbeda untuk melihat mana yang lebih banyak menarik klik.
  • Menguji desain landing page: Uji dua desain landing page dengan elemen yang berbeda untuk melihat mana yang lebih efektif dalam mendorong konversi.
  • Mengoptimalkan elemen gambar atau teks: Uji penggunaan gambar produk versus gambar testimonial pelanggan untuk melihat mana yang lebih mengundang pengunjung.

new cta_crm_98

6. Tawarkan Insentif

Memberikan insentif atau tawaran khusus kepada pengunjung dapat menjadi pemicu yang sangat efektif untuk mendorong mereka untuk segera melakukan konversi. Insentif yang populer antara lain diskon, penawaran terbatas, atau bonus tambahan jika mereka melakukan tindakan tertentu.

Beberapa jenis insentif yang dapat ditawarkan:

  • Diskon atau potongan harga: Tawarkan diskon sebagai bagian dari promosi atau untuk pembelian pertama.
  • Bonus atau hadiah: Berikan bonus seperti produk gratis atau layanan tambahan jika pengunjung melakukan pembelian atau pendaftaran.
  • Penawaran terbatas waktu: Menambahkan elemen urgensi melalui penawaran terbatas dapat mendorong pengunjung untuk bertindak lebih cepat.

7. Optimalkan Pengalaman Mobile

Dengan meningkatnya penggunaan perangkat mobile, sangat penting untuk memastikan situs Anda dioptimalkan dengan baik untuk pengguna mobile. Pengunjung yang mengakses situs Anda melalui smartphone atau tablet mengharapkan pengalaman yang lancar dan cepat, jika tidak, mereka cenderung meninggalkan situs.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengoptimalkan pengalaman mobile:

  • Desain responsif: Pastikan situs Anda dapat menyesuaikan diri dengan ukuran layar perangkat mobile dan tetap mudah digunakan.
  • Kecepatan mobile: Pastikan situs Anda memuat dengan cepat di perangkat mobile dengan mengoptimalkan gambar dan menggunakan desain yang ringan.
  • Proses pembelian yang mudah: Permudah proses checkout untuk pengunjung mobile dengan formulir yang singkat dan tombol CTA yang mudah diakses.

Baca juga: 17 Cara Menjadi Sales yang Sukses Mendapatkan Pelanggan

Faktor Emosional yang Bisa Meningkatkan Conversion Rate

Tak hanya faktor teknis, namun elemen emosional juga berperan penting dalam mendorong pengunjung untuk melakukan konversi. Berikut beberapa faktor emosional yang dapat meningkatkan conversion rate:

1. Urgensi & Fear of Missing Out (FOMO)

Menonjolkan rasa urgensi, seperti tawaran terbatas waktu, dapat memicu pengunjung untuk bertindak segera sebelum kesempatan hilang.

2. Social Proof & Testimoni

Seperti yang telah disebutkan, menampilkan testimoni pelanggan atau bukti sosial yang menunjukkan bahwa banyak orang sudah menggunakan produk Anda bisa sangat meyakinkan.

3. CTA yang Jelas dan Menarik

CTA yang menekankan manfaat langsung dan menawarkan solusi cepat seringkali lebih menarik daripada hanya sekadar instruksi.

Baca juga: Memaksimalkan CTA di Website Menggunakan WhatsApp

4. Rasa Takut Kehilangan Peluang

Penawaran dengan batasan waktu atau jumlah dapat memicu rasa takut kehilangan kesempatan yang dapat meningkatkan konversi.

5. Rasa Aman dan Percaya

Menampilkan sertifikat keamanan, garansi, atau kebijakan pengembalian dana dapat membuat pengunjung merasa lebih aman dalam melakukan transaksi.

6. Cerita yang Menyentuh Emosi

Menyertakan cerita yang menggugah emosi atau pengalaman pelanggan dapat menghubungkan produk atau layanan Anda dengan kebutuhan emosional pengunjung.

7. Kepuasan Instan (Instant Gratification)

Menawarkan produk atau layanan yang memberikan hasil atau manfaat segera dapat sangat efektif dalam menarik konversi.

Masalah Umum yang Bikin Conversion Rate Anda Terhambat

Meskipun telah melakukan berbagai strategi, ada beberapa masalah umum yang bisa menghambat konversi. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu diwaspadai:

1. Lead Tidak Ditindaklanjuti Tepat Waktu

Lead yang tidak segera ditindaklanjuti dapat kehilangan minat dan beralih ke pesaing. Penundaan dalam proses follow-up menyebabkan potensi konversi hilang, karena lead mungkin merasa tidak diprioritaskan atau terlupakan.

2. Data Pelanggan Tidak Terpusat & Sering Hilang

Jika data pelanggan tersebar di berbagai sistem atau file dan tidak terorganisir dengan baik, akan sulit bagi tim untuk mengakses informasi yang relevan pada waktu yang tepat. Hal ini menghambat kemampuan tim sales untuk melakukan follow-up yang efisien dan efektif.

3. Tim Sales Bingung Prioritas Follow-Up

Tanpa sistem yang jelas untuk menentukan lead mana yang harus diutamakan, tim sales dapat bingung dalam menentukan prioritas. Ini mengarah pada pengabaian leads yang lebih berpotensi dan pemanfaatan waktu yang tidak efisien.

4. Tidak Tahu Mana Channel yang Paling Efektif

Tanpa pengukuran yang tepat, sulit mengetahui channel mana yang paling efektif dalam menghasilkan konversi. Penggunaan channel yang salah atau kurang optimal dapat memboroskan anggaran pemasaran dan mengurangi hasil konversi.

Meningkatkan Conversion Rate dengan Barantum CRM

Barantum CRM hadir sebagai solusi untuk mengoptimalkan conversion rate bisnis Anda. Dengan fitur-fitur canggih, Barantum dapat membantu Anda meningkatkan efektivitas tim sales dan marketing, seperti:

1. Otomatisasi Follow-Up, Tak Ada Lagi Lead Dingin

Barantum CRM memungkinkan Anda mengotomatiskan follow-up sehingga tidak ada lead yang dibiarkan tanpa tindakan. Proses ini mengurangi waktu respons dan memastikan bahwa setiap lead ditindaklanjuti dengan tepat waktu.

2. Segmentasi & Skoring Leads Secara Otomatis

Dengan Barantum CRM, Anda dapat otomatis mengelompokkan leads berdasarkan kriteria tertentu dan memberi skor pada setiap lead. Ini membantu tim sales memprioritaskan leads yang memiliki kemungkinan konversi lebih tinggi.

3. Pantau Aktivitas & Respons Pelanggan secara Real-Time

Barantum CRM memungkinkan pemantauan aktivitas dan respons pelanggan secara langsung. Tim Anda dapat segera mengetahui kapan pelanggan berinteraksi, sehingga memungkinkan tindak lanjut yang lebih cepat dan tepat.

4. Analitik Performa Tim dan Konversi di Dashboard

Dengan analitik yang tersedia di dashboard Barantum CRM, Anda dapat dengan mudah mengukur kinerja tim sales dan memantau conversion rate secara real-time. Data ini membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat untuk meningkatkan hasil konversi.

Gunakan Barantum CRM dan Mulai Optimalkan Conversion Rate Anda Sekarang

Sistem Barantum

Dengan Barantum CRM, Anda dapat melacak kinerja penjualan, mengumpulkan data interaksi pelanggan, dan menganalisis konversi dari berbagai saluran penjualan dalam satu platform yang terintegrasi.

Fitur Sales Funnel di Barantum CRM memberikan gambaran lengkap mengenai perjalanan pelanggan, dari tahap prospek hingga konversi. Anda dapat memantau setiap langkah dalam proses penjualan, mengidentifikasi titik hambatan, dan mengoptimalkan strategi untuk meningkatkan conversion rate.

Daftar sekarang dan uji coba gratis selama 7 hari!

Referensi:
– https://www.salesforce.com/resources/customer-stories/astara/”

💬 Chat disini!
1
Scan the code