Anda merasa sudah capek-capek bikin konten promosi, sudah pasang iklan berbayar, tapi hasilnya… ya gitu-gitu aja? Iklan jalan, email campaign dikirim, namun yang ngeklik cuma segelintir orang. Rasanya bikin mikir, “Ini iklan saya yang tidak menarik, atau memang orangnya yang tidak tertarik, ya?”
Kalau Anda pernah ada di posisi itu, tenang. Anda tidak sendirian. Banyak pebisnis dan marketer mengalami hal yang sama. Oleh karena itu, salah satu indikator penting untuk mengukur seberapa efektif usaha promosi Anda adalah CTR (Click Through Rate).
CTR ini ibarat sinyal. Makin tinggi CTR, makin banyak orang yang tertarik dengan konten Anda. Sebaliknya, kalau rendah? Itu tanda ada yang perlu diperbaiki. Nah, artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu CTR, cara menghitungnya, dan strategi jitu untuk meningkatkannya.
Yuk, kita bahas dari awal!
Daftar Isi
Apa Itu CTR (Click Through Rate)?
CTR adalah persentase jumlah orang yang mengklik tautan dibandingkan dengan total orang yang melihat iklan atau pesan promosi Anda.
Metrik ini bukan sekadar angka, melainkan juga salah satu tolok ukur paling penting dalam dunia marketing adalah strategi. Dengan memahami CTR, Anda bisa menilai apakah pesan promosi yang dibuat cukup menarik untuk mendorong audiens mengambil tindakan.
Sebagai contoh, bayangkan Anda mengirim email promosi ke 1.000 orang. Jika 100 orang di antaranya mengklik tautan yang Anda sertakan, maka CTR Anda adalah 10%.
Dari sini terlihat jelas, CTR membantu mengukur “daya tarik” promosi Anda. Dengan demikian, semakin tinggi CTR, semakin besar peluang audiens melangkah ke tahap berikutnya: membuka halaman produk, mengisi formulir, hingga melakukan pembelian.
Cara Menghitung CTR
Rumus CTR cukup sederhana:
CTR = (Jumlah Klik / Jumlah Tayangan) x 100%
Contoh:
- Jumlah klik= 100
- Jumlah tayangan (impressions): 1.000
Maka CTR-nya adalah (100 / 1.000) x 100% = 10%.
Angka ini bisa Anda gunakan untuk mengukur performa kampanye marketing di berbagai channel, email, WhatsApp, website, atau social media.
Baca Juga: 7 Tips Untuk Meningkatkan Conversion Rate Secara Efektif
Namun, tidak ada patokan angka CTR karena tergantung pada jenis industri. Akan tetapi secara umum, berikut CTR dilansir dari laman CXL:
Industry |
Average CTR (Search) |
Average CTR (Display) |
Travel |
9.19% |
0.47% |
Sport & Recreations |
8.82% |
0.51% |
E-commerce |
5.5% |
0.51% |
Restaurants & Food |
7.6% |
0.47% |
Real Estate |
8.55% |
1.08% |
Industrial & Commercial |
5.61% |
0.46% |
Home & Home Improvement |
4.62% |
0.49% |
Health & Fitness |
6.15% |
0.59% |
Finance & Instruction |
5.7% |
0.52% |
Education & Instruction |
6.17% |
0.53% |
Career & Employment |
5.93% |
0.59% |
B2B |
5.17% |
0.46% |
Beauty & Personal Care |
5.92% |
0.72% |
Automotive |
5.65% |
0.6% |
Attorneys & Legal Service |
4.24% |
0.59% |
Arts & Entertainment |
11.43% |
0.51% |
Kalau CTR Anda jauh di bawah angka rata-rata itu, bisa jadi pesan atau penawarannya kurang relevan. Sebaliknya, kalau di atas rata-rata, artinya strategi Anda sudah on track.
Faktor yang Mempengaruhi CTR
Ada banyak faktor yang menentukan tinggi rendahnya CTR. Berikut ini beberapa hal utama yang perlu Anda perhatikan:
1. Judul dan Headline Konten
Pertama, headline adalah hal pertama yang dilihat audiens. Judul yang menarik, relevan, dan mengundang rasa penasaran akan lebih mudah mendorong orang untuk mengklik.
2. Deskripsi atau Copywriting Iklan
Selanjutnya, tulisan pendukung pada iklan harus singkat, jelas, dan langsung menyentuh kebutuhan audiens. Dengan demikian, copywriting yang persuasif akan meningkatkan kemungkinan orang mengklik.
3. Desain Visual dan Tampilan Iklan
Berikutnya, visual yang menarik, profesional, dan sesuai dengan brand akan membuat iklan lebih menonjol. Selain itu, gambar atau video yang berkualitas tinggi terbukti mampu meningkatkan engagement.
4. Targeting Audiens yang Tepat
Iklan yang disajikan ke audiens yang tepat akan jauh lebih efektif. Sebaliknya, jika targeting tidak sesuai, CTR bisa turun drastis meskipun iklan sudah terlihat menarik.
5. Penempatan Iklan dan Media
Terakhir, lokasi penempatan iklan juga berpengaruh. Misalnya, iklan di atas halaman biasanya memiliki CTR lebih tinggi dibandingkan yang ditempatkan di bagian bawah.
Cara Meningkatkan CTR
Setelah memahami faktor yang mempengaruhi CTR, Anda bisa mulai menerapkan strategi berikut untuk meningkatkannya:
1. Optimalkan Judul dan Headline
Pertama, gunakan kata-kata yang relevan, singkat, dan mampu memancing rasa penasaran. Dengan begitu, headline yang baik dapat meningkatkan klik secara signifikan.
2. Gunakan Call to Action yang Menarik
Kedua, CTA (Call to Action) yang jelas, seperti “Daftar Sekarang” atau “Dapatkan Gratis”, bisa mendorong audiens untuk langsung bertindak.
3. Lakukan A/B Testing pada Iklan
Selanjutnya, dengan A/B testing, Anda dapat membandingkan beberapa versi iklan untuk mengetahui mana yang lebih efektif dalam menarik klik.
4. Perhatikan Kualitas Visual Konten
Berikutnya, gunakan desain yang profesional, warna kontras, dan elemen visual yang relevan agar iklan lebih menonjol di tengah banyaknya konten digital.
5. Targetkan Audiens yang Relevan
Pastikan iklan Anda ditampilkan ke audiens yang sesuai dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Dengan kata lain, semakin tepat sasaran, semakin tinggi CTR yang diperoleh.
6. Gunakan Kata Kunci yang Tepat
Terakhir, kata kunci yang relevan dengan minat audiens membantu iklan Anda lebih mudah ditemukan dan meningkatkan peluang klik.
7. Evaluasi dan Perbaiki Secara Berkala
Pantau performa iklan Anda secara rutin, seperti berapa banyak konversi yang dihasilkan. Data CTR dapat membantu Anda melakukan perbaikan dan optimasi agar hasilnya semakin maksimal.
Baca Juga: Conversion Rate: Cara Menghitung dan Meningkatkannya
Bagaimana Barantum CRM Membantu Meningkatkan CTR Iklan Anda?
Selain optimasi iklan secara langsung, penggunaan teknologi seperti CRM dapat membantu Anda meningkatkan CTR sekaligus memperbesar peluang konversi.
Berikut peran Barantum CRM dalam mendukung strategi pemasaran Anda:
1. Segmentasi Audiens yang Tepat
Pertama, Barantum CRM membantu Anda membagi audiens berdasarkan data pembelian produk, kebutuhan pelanggan, hingga riwayat interaksi. Dengan segmentasi ini, iklan yang ditampilkan akan lebih relevan.
2. Personalisasi Pesan Iklan
Kedua, Anda bisa mengirim pesan atau kampanye iklan yang lebih personal sesuai kebutuhan pelanggan. Sehingga meningkatkan kemungkinan klik.
3. Analisis Data dan Insight
Selanjutnya, Barantum menyediakan laporan detail mengenai performa kampanye. Insight ini memudahkan Anda mengetahui strategi apa yang efektif dan mana yang perlu ditingkatkan.
4. Otomatisasi Follow-Up Leads
Setelah audiens mengklik iklan, Barantum CRM bisa membantu melakukan tindak lanjut secara otomatis. Sehingga peluang konversi semakin besar.
Baca Juga: Follow Up Automation: Solusi Follow Up Tanpa Ribet
5. Optimasi Kampanye Secara Berkelanjutan
Terakhir, dengan data yang terintegrasi, Anda bisa melakukan optimasi iklan dari waktu ke waktu. Sehingga CTR dan hasil kampanye terus meningkat.
Kesimpulan
CTR adalah metrik penting yang menentukan keberhasilan kampanye digital Anda. Dengan memahami cara menghitung CTR, faktor yang mempengaruhi, serta strategi untuk meningkatkannya, Anda dapat memaksimalkan hasil iklan sekaligus menghemat biaya pemasaran.
Naikkan CTR dan Konversi Penjualan dengan Barantum CRM
Jika Anda ingin CTR iklan meningkat sekaligus memperbesar peluang closing, maka saatnya menggunakan solusi tepat. Barantum CRM hadir untuk membantu bisnis Anda dalam melakukan segmentasi pelanggan, personalisasi pesan, hingga otomatisasi follow-up.
Dengan strategi yang lebih terarah dan berbasis data, CTR dan konversi penjualan bisnis Anda akan meningkat lebih cepat.
Coba Barantum CRM sekarang dan rasakan sendiri perbedaannya!

CRM Specialist and SEO Content Writer.
As CRM Specialist and SEO Content Writer I craft compelling content that enhances brand identity and drives engagement, leveraging my expertise to connect with audiences and boost conversions.