- Call center profesional hadir dengan SOP jelas, agent terlatih, dan sistem terintegrasi untuk mencatat serta mengevaluasi layanan pelanggan.
- Langkah membangun call center mulai dari menentukan tujuan, memilih model (in-house atau outsourcing), menyiapkan infrastruktur, membuat SOP, hingga menetapkan KPI.
- SaaS (seperti Barantum) lebih hemat biaya, cepat implementasi, fleksibel, dan aman, dibandingkan on-premise yang butuh investasi besar dan SDM tambahan.
- Barantum sebagai solusi all-in-one, dengan CRM & omnichannel, predictive dialer, AI chatbot, ticketing system, dan laporan real-time, Barantum membantu bisnis membangun call center modern dengan cepat dan efisien.
Cara membuat call center sering terasa rumit, mulai dari menyiapkan tim hingga memilih teknologi yang tepat. Tak heran banyak pemilik usaha menunda langkah penting ini.
Bayangkan, ada satu pelanggan marah karena teleponnya tak terjawab. Itu bukan sekadar satu kasus kecil, tapi bisa berarti hilangnya reputasi, peluang repeat order, bahkan pelanggan setia.
Sayangnya, banyak bisnis baru sadar setelah terlambat, ketika review buruk sudah muncul di media sosial atau pelanggan pindah ke kompetitor. Padahal, membangun call center profesional sejak awal bisa menjadi investasi yang menyelamatkan bisnis dari kerugian besar.
Di artikel ini, Anda akan diajak memahami konsep call center profesional, alasan kenapa bisnis modern tak bisa lepas dari layanan ini, hingga langkah-langkah detail cara membangunnya. Baca sampai selesai karena panduan ini akan menguraikan strategi, teknologi, hingga contoh sistem yang bisa langsung Anda coba.
Daftar Isi
Apa itu Call Center Profesional?
Call center profesional bukan sekadar meja dengan telepon dan headset. Ia adalah pusat layanan pelanggan yang terstruktur, dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang jelas, agent yang dilatih khusus, serta sistem pencatatan yang rapi untuk evaluasi.
Ciri call center profesional meliputi:
- Inbound services: menjawab pertanyaan pelanggan, menangani keluhan, hingga layanan purna jual.
- Outbound services: melakukan follow-up, survei kepuasan, atau telemarketing.
- Ticketing system: mencatat setiap kasus agar tidak ada keluhan pelanggan yang terlewat.
- Recording: merekam tiap aktivitas telepon antara agent dan customer.
- Robocall: menjawab panggilan customer secara otomatis.
- Monitoring & reporting: supervisor bisa memantau kualitas layanan secara real time.
Dengan struktur ini, pelanggan akan merasakan pengalaman yang konsisten, cepat, dan memuaskan hal yang membedakan bisnis profesional dengan yang masih manual.
Mengapa Bisnis Membutuhkan Call Center?
Call center adalah benteng pertama dalam menjaga kepuasan pelanggan. Satu panggilan terlewat saja bisa membuat pelanggan kecewa, bahkan berpindah ke kompetitor.
Selain itu, pelanggan modern mengharapkan layanan cepat, personal, dan konsisten. Mereka ingin masalahnya terselesaikan tanpa harus menunggu lama atau mengulang cerita ke agent yang berbeda.
Investasi di call center bukan sekadar biaya, tapi strategi untuk:
- Mengurangi churn (pelanggan pindah ke kompetitor).
- Menjaga kepuasan dan loyalitas pelanggan.
- Mempercepat penyelesaian masalah agar reputasi tetap terjaga.
Langkah Awal Cara Membuat Call Center
Sebelum membeli perangkat atau software, bisnis perlu merancang strategi. Berikut tahapan awalnya:
1. Menentukan Tujuan dan Kebutuhan Bisnis
Apakah call center ditujukan untuk meningkatkan penjualan, layanan pelanggan, atau keduanya? Tujuan ini akan memengaruhi jumlah agent, jenis software, hingga KPI yang digunakan. Misalnya:
- Untuk penjualan, butuh outbound dialer, integrasi CRM, dan pipeline tracking.
- Untuk layanan pelanggan, butuh ticketing system, SLA response, dan knowledge base.
Hitung juga estimasi volume panggilan/hari, jam operasional, dan SLA minimal (misalnya respon maksimal 30 detik untuk inbound call).
2. Memilih Model Call Center (In-house atau Outsourcing)
- In-house: kontrol penuh terhadap data & kualitas, tapi biaya tinggi (gaji, training, infrastruktur).
- Outsourcing: biaya lebih rendah dan cepat jalan, tapi kontrol kualitas terbatas.
Keputusan biasanya dipengaruhi oleh skala bisnis, regulasi data, dan proyeksi pertumbuhan.
3. Menentukan Infrastruktur Teknologi
Komponen umum:
- Cloud PBX atau IP telephony.
- Integrasi WhatsApp, email, telepon, dan live chat.
- CRM untuk mencatat interaksi pelanggan.
- Routing otomatis agar panggilan jatuh ke agent yang tepat.
4. Membuat SOP dan Alur Kerja Layanan
Buat flowchart untuk tiap kasus: komplain, refund, pertanyaan teknis, hingga follow-up sales. Lengkapi dengan skrip standar, SLA respons, serta alur eskalasi ke supervisor.
5. Menentukan KPI dan Indikator Kinerja
Beberapa metrik penting:
- AHT (Average Handle Time): durasi rata-rata penyelesaian panggilan.
- FCR (First Call Resolution): persentase masalah selesai di panggilan pertama.
- CSAT (Customer Satisfaction): kepuasan pelanggan.
- SLA compliance: berapa % panggilan dijawab sesuai target.
- Abandoned rate: panggilan pelanggan yang tidak terjawab.
Teknologi yang Dibutuhkan untuk Membuat Call Center
Teknologi adalah tulang punggung operasional. Tanpa sistem yang tepat, agent akan kewalahan dan pelanggan frustrasi.
1. Sistem CRM Terintegrasi
CRM adalah fondasi penting dalam operasional call center modern. Dengan CRM yang terintegrasi, semua riwayat interaksi pelanggan, mulai dari telepon, email, chat, hingga media sosial tercatat rapi dalam satu sistem. Jadi, setiap agent yang melayani pelanggan bisa langsung melihat histori lengkap, termasuk percakapan sebelumnya, status tiket, hingga catatan follow-up.
Hal ini membuat pelayanan jadi lebih personal dan cepat, karena pelanggan tidak perlu mengulang cerita berkali-kali. Selain itu, CRM juga memudahkan supervisor memantau aktivitas agent dan memastikan standar layanan tetap terjaga.
2. Omnichannel Communication Platform
Di era digital, pelanggan bisa menghubungi bisnis lewat berbagai saluran, bukan hanya telepon. Mereka bisa chat via WhatsApp, DM di Instagram, kirim email, atau menggunakan live chat di website. Tanpa platform omnichannel, agent akan kewalahan berpindah-pindah aplikasi untuk menjawab semua pesan.
Omnichannel communication platform menyatukan semua kanal komunikasi ini dalam satu dashboard sehingga agent bisa melayani dengan lebih efisien. Pelanggan pun merasakan konsistensi layanan meskipun mereka berganti saluran komunikasi, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan dan loyalitas.
3. Cloud Call Center Software
Teknologi berbasis cloud kini menjadi pilihan utama bisnis karena lebih praktis dan fleksibel. Dengan cloud call center software, bisnis tidak perlu lagi investasi mahal untuk server fisik atau perangkat keras tambahan. Implementasi bisa lebih cepat, biaya awal lebih ringan, dan skalabilitas lebih mudah dilakukan.
Ketika jumlah panggilan meningkat, bisnis cukup menambah agent baru dalam sistem tanpa harus memikirkan infrastruktur. Keunggulan lain, cloud system memungkinkan agent bekerja dari mana saja, cocok untuk model kerja hybrid maupun full remote.
4. Fitur AI & Chatbot untuk Otomatisasi
Kehadiran AI dan chatbot bisa menjadi penyelamat, terutama saat volume panggilan atau chat membludak. Chatbot mampu menjawab pertanyaan umum secara otomatis 24/7, seperti status pesanan, jam operasional, atau cara pembayaran.
Sementara itu, AI bisa membantu memilah tiket berdasarkan urgensi dan memberikan rekomendasi jawaban kepada agent agar lebih cepat merespons. Dengan otomatisasi ini, pelanggan tetap terlayani meskipun di luar jam kerja, dan agent bisa fokus menangani masalah yang lebih kompleks dan membutuhkan empati manusia.
5. Analitik dan Reporting
Tanpa analisis data, call center hanya akan menjadi pusat penjawab telepon biasa. Fitur analitik dan reporting memberikan nilai tambah dengan menyajikan data real-time mengenai performa agent, jumlah panggilan, waktu respons, hingga tren keluhan pelanggan.
Supervisor bisa menggunakan informasi ini untuk evaluasi kinerja, mendeteksi masalah lebih cepat, dan mengatur strategi perbaikan layanan. Lebih jauh lagi, insight dari analitik bisa digunakan oleh manajemen untuk mengambil keputusan bisnis, misalnya menambah jam operasional di periode sibuk atau menyesuaikan jumlah agent di jam tertentu.
Sistem Call Center: SaaS vs On-Premise
Berikut perbedaan sistem Call Center SaaS vs on-premise:
Aspek |
SaaS |
On-Premise |
Biaya |
Biaya yang dibutuhkan lebih murah |
Biaya lebih mahal karena perlu pengadaan dan pemasangan sistem serta infrastruktur jaringan |
Pemantauan Sistem |
Tidak perlu penyediaan keahlian internal dalam pembuatan sistem |
Perlu memantau sistem selama 24/7/356 (setiap waktu) |
Dukungan Perangkat |
Layanan lebih baik dan kuat (keamanan, penyimpanan data, fitur, dll) |
Perlu dukungan seluruh perangkat selama 24/7/356 (setiap waktu) |
SDM & Monitoring |
Dikerjakan oleh tim profesional Barantum yang berpengalaman |
Mencari tambahan karyawan untuk monitoring sistem |
Perencanaan & Pengembangan |
Anda dapat berkonsentrasi pada kemampuan dan pertumbuhan bisnis |
Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pengembangan sistem |
Manajemen |
Fleksibel dan dapat dikustom sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda |
Dibutuhkan manajemen staf dan vendor |
Keamanan |
Kualitas lebih tinggi dan fokus terhadap kebutuhan Anda |
Bertanggung jawab terhadap keamanan dan kepatuhan pada peraturan yang berlaku |
Biaya Modal |
Lebih hemat, biaya operasional ringan |
Biaya modal bertambah besar seiring dengan pertumbuhan bisnis |
Waktu Implementasi |
Waktu implementasi lebih cepat |
Membutuhkan waktu implementasi yang lama |
Ketersediaan Layanan |
Ketersediaan akses dan layanan sesuai dengan SLA yang dijanjikan |
Bergantung pada internal, sering terbatas |
Barantum: Solusi Sistem Call Center Terbaik
Barantum hadir sebagai solusi all-in-one untuk bisnis yang ingin membangun call center modern dengan cepat, efisien, dan tanpa ribet infrastruktur. Dengan berbagai fitur canggih yang sudah terintegrasi, Barantum memudahkan perusahaan dari berbagai skala untuk memberikan layanan pelanggan yang cepat, konsisten, dan profesional.
1. Integrasi CRM & Omnichannel
Semua percakapan pelanggan dari WhatsApp, telepon, email, dan chat bisa dipantau dalam satu sistem terpusat. Hal ini memudahkan agent dalam memberikan respons cepat tanpa harus membuka banyak aplikasi. Pelanggan pun merasakan pengalaman yang konsisten, meski berpindah-pindah saluran komunikasi.
2. Cloud Call Center dengan Skalabilitas Tinggi
Dengan sistem berbasis cloud, bisnis bisa menambah jumlah agent kapan saja sesuai kebutuhan tanpa harus membeli perangkat keras baru. Proses onboarding agent juga lebih cepat, sehingga tim bisa langsung produktif. Selain itu, fleksibilitas ini memungkinkan bisnis menghadapi lonjakan panggilan dengan lebih mudah.
3. Fitur Predictive Dialer & Robocall
Barantum menyediakan fitur predictive dialer yang dapat mempercepat kampanye outbound sales dengan menghubungi daftar nomor secara otomatis. Ditambah lagi, ada robocall yang bisa menjawab panggilan pelanggan secara otomatis untuk pertanyaan dasar. Kedua fitur ini membantu tim bekerja lebih efisien dan menghemat banyak waktu.
4. AI Chatbot & Otomatisasi Layanan
AI chatbot dapat menjawab pertanyaan pelanggan secara instan 24/7, seperti status pesanan atau informasi produk. Dengan begitu, agent bisa fokus menangani masalah yang lebih kompleks dan butuh sentuhan manusia. Hasilnya, pelanggan tetap merasa dilayani dengan cepat meski di luar jam operasional.
5. Laporan & Analitik Real-Time
Supervisor bisa memantau kinerja tim lewat dashboard analitik real-time yang menampilkan data jumlah panggilan, tingkat penyelesaian, hingga waktu respons. Insight ini membantu bisnis mengambil keputusan strategis lebih tepat. Selain itu, evaluasi performa agent juga bisa dilakukan secara objektif.
6. Multi-Agent & Ticketing System
Barantum mendukung sistem multi-agent dengan pembagian kerja yang adil dan transparan. Setiap keluhan pelanggan langsung tercatat dalam bentuk tiket sehingga tidak ada kasus yang terlewat. SLA (Service Level Agreement) pun bisa dijaga, memastikan pelanggan selalu mendapatkan layanan yang cepat dan terukur.
7. Keamanan Data & Enkripsi
Keamanan data pelanggan menjadi prioritas utama Barantum dengan penggunaan enkripsi tingkat tinggi. Hal ini melindungi informasi sensitif dari risiko kebocoran atau akses tidak sah. Dengan jaminan keamanan ini, bisnis dapat membangun kepercayaan jangka panjang dengan pelanggan.
Dapatkan Uji Coba Gratis 7 Hari
Membangun call center profesional tidak harus langsung keluar biaya besar. Dengan uji coba gratis 7 hari Barantum, Anda bisa langsung merasakan bagaimana sistem ini bekerja untuk bisnis Anda.
Dengan begitu, Anda tidak hanya mencoba software, tapi juga mendapatkan gambaran nyata bagaimana call center modern bisa membuat bisnis Anda lebih efisien, pelanggan lebih puas, dan tim bekerja lebih terarah.

CRM Specialist and SEO Content Writer.
As CRM Specialist and SEO Content Writer I craft compelling content that enhances brand identity and drives engagement, leveraging my expertise to connect with audiences and boost conversions.